All Chapters of Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai: Chapter 511 - Chapter 520

Sementara Clara dan Bu Yuni asyik bernostalgia di ruang makan pribadi, Edward di ruangan lain baru saja duduk ketika sebuah panggilan telepon berdering.Edward keluar untuk menjawab panggilan itu.Vanessa mengeluarkan jurnal yang dibawanya dan berkata, "Elsa, Tante mau baca buku sebentar. Kamu main sendiri dulu ya?""Oke." Bagaimanapun juga, Elsa telah tinggal di Negara Latvin selama dua tahun dan bisa berbicara bahasa Inggris dengan cukup baik. Melihat sampul dan judul jurnal di tangan Vanessa, dia berkata, "Eh, Ayah juga punya buku itu."Vanessa tahu Edward sedang mengikuti perkembangan terbaru di bidang Kecerdasan Buatan.Terlebih lagi, ketika dia bertanya tentang hal itu dua hari yang lalu, Edward juga mengatakan bahwa dia sudah membacanya. Jadi, setelah mendengar kata-kata Elsa, dia hanya berkata, "Iya, Tante sudah tahu."Berbicara tentang hal itu, Elsa teringat pada Clara dan tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Waktu Mama pulang ke rumah nenek buyut, Ayah takut Mama bosan, ja

Edward sibuk akhir-akhir ini, dan bahkan sebelum dia selesai makan, panggilan lain sudah masuk.Saat Edward keluar untuk menjawab telepon lagi, Vanessa sepertinya teringat sesuatu dan berkata kepada Elsa, "Oh iya, Elsa. Kamu mulai sekolah hari Senin kan, biar Tante yang mengantarmu ke sekolah ya."Elsa tampak sedikit malu ketika mendengar hal itu, "Maaf ya Tante, aku sudah minta Mama untuk mengantarku ke sekolah, Mama juga sudah setuju.""Begitu ya?"Vanessa mengangguk dan tidak memaksanya....Minggu malam, Clara baru saja selesai makan dan hendak beristirahat ketika Elsa menelepon.Begitu Clara mengangkat telepon, Elsa berkata, "Ma, aku dan Ayah datang ke tempat Mama besok pagi ya. Mama dan Ayah antar aku ke sekolah bareng.""Iya, Mama tahu."Keesokan paginya, Clara baru saja selesai sarapan ketika Edward dan Elsa tiba. Clara baru saja mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar ketika Elsa sudah menarik tangannya ke arah mobil Edward. "Mama, kita sudah hampir terlambat, ayo cepat

Siang harinya, Vanessa pergi ke kantor Anggasta Group, bersiap menemani Edward bertemu dengan salah satu rekan X-Tech.Setibanya di sana, Edward masih rapat.Pagi itu, Edward telah mengadakan tiga rapat berturut-turut, dan Vanessa harus menunggu cukup lama sebelum akhirnya selesai.Ketika selesai dan melihat Vanessa sudah ada di ruangannya, Edward mengangguk. "Kamu sudah datang?"Vanessa tersenyum. "Iya.""Aku masih ada sedikit urusan, jadi kamu tunggu dulu sebentar ya."Vanessa menjawab, "Nggak masalah, kamu lanjutkan saja."Sementara Edward sedang memeriksa beberapa dokumen di mejanya, Rio sedang menjelaskan rencana perjalanannya.Edward berkata, "Aku sudah bicara dengan Prof Kevin tadi pagi kalau akan menunda perjalananku ke Latvin dua hari.""Baik, Pak."Rio tidak bertanya lagi dan melanjutkan laporannya.Namun, Vanessa yang duduk di samping ikut mendengarkan, bulu matanya sedikit bergetar.Dua hari lagi adalah perayaan ulang tahun Morti Group. Jika Edward menunda perjalanannya ke

Hari perayaan ulang tahun Morti Group tiba dalam sekejap mata.Sore itu, Clara dan Dylan tidak bekerja. Setelah mempersiapkan diri selama setengah hari, mereka tiba di lokasi jamuan dengan pakaian terbaik mereka.Mereka telah mengundang banyak tamu untuk perayaan ulang tahun kali ini.Tak lama setelah mereka tiba, para tamu pun mulai berdatangan satu per satu.Doni adalah salah satunya.Meskipun Doni tidak menyukai Clara dan Dylan, dia sudah lama tidak bertemu Vanessa karena alasan pekerjaan. Dia tahu Vanessa akan menghadiri perayaan ulang tahun Morti Group hari ini, jadi dia sengaja datang lebih awal.Dylan sedang menyapa beberapa tamu yang baru datang. Melihat Doni datang, meskipun Clara tidak menyukainya, tetapi dia tetap melangkah maju untuk menyambutnya, "Pak Doni, selamat datang. Silakan masuk."Doni melihatnya dengan tenang. Melihat nada sopan Clara, dia tidak ingin mencari masalah dan hanya mengangguk sebagai jawaban. Namun, perhatiannya sedang tidak fokus. Saat menjawab Clara

Vanessa juga melihat ke arah Dani.Sebelumnya, dia juga berasumsi bahwa Dylan dan Clara memiliki hubungan spesial semacam itu.Namun, setelah mengetahui hubungan sebenarnya antara Clara, Prof Nian, dan Morti Group, dia tidak lagi seyakin sebelumnya.Dia juga memperhatikan bahwa setelah Gading mengajukan pertanyaan itu, Edward menatap Dani seolah-olah dia juga peduli dengan jawabannya.Vanessa menggigit perlahan bibirnya.Gading juga memperhatikan hal itu, tetapi dia pikir Edward hanya penasaran saja.Dani terdiam sejenak sebelum berkata, "Gimana kalau kau bertanya langsung saja?"Gading terdiam.Dari jawaban itu, Gading beranggapan bahwa Dani tidak tertarik dengan masalah antara Clara dan Dylan.Tidak ada yang menanggapi gosip yang dia ingin bahas, jadi Gading hanya cemberut karena merasa bosan dan memalingkan wajah dengan malas.Vanessa yang mendengar jawaban Dani hanya menyeringai tipis penuh sindiran. Seandainya dia tidak tahu perasaan Dani terhadap Clara, dia pasti akan berpikir se