All Chapters of Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Chapter 1051 - Chapter 1060

Tiba-tiba, aroma asing yang makin dekat membuat Victor langsung siaga. Dia membuka matanya dengan cepat. "Apa yang kamu lakukan?"Saat menoleh, Victor melihat Shella di belakangnya. "Ternyata kamu?"Sekejap saja, ekspresi tenang Victor berubah menjadi dingin. Wajahnya yang tampan kini dipenuhi dengan rasa jijik.Shella melihat ke arah Victor. "Pak Victor, memang aku yang datang."Victor bertanya, "Kenapa kamu bisa ada di sini?"Pria itu melanjutkan sambil tersenyum sinis, "Jangan bilang kamu tahu aku ada di sini malam ini, makanya sengaja mengikutiku kemari?"Shella tersenyum. "Benar, Pak Victor. Aku memang sengaja mengikutimu."Wajah Victor yang tampan langsung membeku. "Oke, katakanlah. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"Shella tersenyum genit. Dia berjalan mendekati Victor dengan hak tingginya berderap pelan di lantai. "Pak Victor, aku nggak punya maksud lain. Karena kamu pusing, aku mau bantu pijat sedikit supaya kamu merasa lebih baik."Victor langsung menolak, "Nggak perlu. Kamu

Shella ternyata pergi begitu saja.Victor tertawa dingin.Wesley berkata, "Victor, ayo kita kembali ke kantor dulu buat urus masalah ini."Victor menjawab, "Oke, kita kembali dulu."Namun, para wartawan yang heboh itu masih terus berkerumun ke arah mereka. "Pak Victor, tolong beri sedikit komentar! Pak Victor!"Dengan dikawal oleh Wesley dan para satpam berbaju hitam, Victor berjalan keluar. "Aku nggak punya apa pun untuk dikatakan. Tim pengacara Grup Escala akan menangani masalah ini!"Setelah itu, Victor keluar dan langsung naik ke mobil mewahnya, lalu melaju pergi dengan cepat.....Victor dan Wesley kembali ke kantor. Tak lama kemudian, Darren datang dengan tergesa-gesa. "Pak Victor, kejadian di klub pribadi tadi sudah disebarkan oleh para wartawan! Sekarang, semua orang sudah tahu soal ... gosip antara kamu dan Shella!"Wesley menepuk meja dengan keras. "Kenapa beritanya bisa menyebar secepat itu? Victor, sebenarnya apa hubunganmu dengan Shella?"Kemudian, Wesley melanjutkan, "Vic

Shella berucap sambil tersenyum, "Yuvi, sepertinya kamu belum melihat berita ya. Aku sarankan kamu buka dan lihat sendiri."Yuvi mengerutkan alis indahnya. "Shella, apa semua yang terjadi dulu belum cukup jadi pelajaran bagimu? Kalau kamu terus melakukan hal buruk, cepat atau lambat kamu akan menerima balasannya."Shella seolah-olah tidak takut apa pun. "Aku nggak tahu apa itu balasan. Yang aku tahu, aku nggak terima! Yuvi, aku nggak akan membiarkanmu hidup tenang!"Setelah berkata begitu, terdengar dua nada dering. Itu adalah tanda bahwa Shella sudah menutup telepon.Yuvi masih memegang ponselnya, lalu mulai membuka berita.Yuvi ingin tahu, apa lagi yang sudah dilakukan Shella kali ini.Sebenarnya Yuvi bahkan tak perlu mencarinya, karena berita utama hari ini sudah jelas. Pengusaha muda ternama Victor terjerat skandal asmara.Yuvi mengetuk layar dan membuka berita itu. Tak butuh waktu lama untuk melihat nama Shella muncul di dalamnya beserta rincian kejadian semalam.Semalam, Victor d

Victor berkata tegas, "Tim pengacara Grup Escala sudah bersiap. Aku berencana secara resmi menuntut Shella. Kami akan menuntutnya atas tuduhan fitnah dan penyebaran rumor jahat yang mencemarkan nama baikku."Yuvi bertanya, "Menurutmu, seberapa besar peluang kalian untuk menang?"Victor menjawab tanpa ragu, "Aku dan dia sama sekali nggak terjadi apa-apa. Kami pasti akan menang."Yuvi menghela napas pelan. "Meskipun menang, kamu tetap akan terjebak dalam skandal ini. Kadang-kadang, masyarakat nggak peduli dengan kebenaran. Mereka lebih suka bergosip."Wesley mengangguk setuju. "Itu benar. Sebenarnya, Shella itu orangnya agak gila. Dia tahu dirinya nggak akan menang, tapi kalau dia bisa membuat Victor terseret dalam skandal asmara dan menyebabkan saham Grup Escala anjlok, itu sudah cukup baginya. Itulah yang dia inginkan."Yuvi teringat pada ucapan Shella bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun hidup tenang kalau dirinya tidak bahagia. Wanita itu memang mempunyai kepribadian yang ekstre

Shella menatap ke arah Priska. Dia tahu, meskipun dirinya berhasil memecah hubungan persahabatan antara Priska dan Yuvi, Priska masih saja sangat perhatian pada wanita itu.Mendengar kabar bahwa Yuvi yang sedang hamil besar dikhianati oleh Victor, Priska menjadi sangat cemas.Shella hanya tertawa dingin di dalam hati. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang membuat Yuvi begitu istimewa. Kenapa ada begitu banyak orang rela memperlakukannya dengan tulus, baik kekasih maupun teman?Shella menggenggam tangan Priska. "Priska, sebenarnya waktu itu aku benaran ketakutan. Aku sudah menolaknya."Priska menepuk lembut punggung Shella. "Shella, baguslah kalau kamu menolaknya. Pak Victor dan Yuvi sudah mau nikah. Kita nggak boleh jadi orang ketiga. Dalam hidup ini, ada batas moral yang nggak boleh dilanggar."Shella berpura-pura patuh dan mengangguk manis. "Aku mengerti."Priska melanjutkan, "Sekarang, para wartawan lagi gencar memberitakan kalian berdua. Aku rasa kalau dibiarkan, masalah ini akan