"Yaaa!" Jeritan yang memekakkan telinga menyeretku menjauh dari dinding bata dalam ingatanku, menarikku kembali menghadap panggangan barbeque di masa sekarang. Di seberang meja, Jeong-an merengut. “Apa maksudmu gadis ini dan aku sama? Selain itu, aku tidak pernah membiarkanmu menginap.” Itu benar. "Ms. Ji-an, apakah kau tidak menyadari betapa maraknya kejahatan remaja akhir-akhir ini? Bagaimana jika dia memanfaatkan mu saat kau membiarkannya tinggal di rumah mu? Dia bisa saja merampokmu tanpa sepengetahuanmu!" Kehangatan Jeong-an mulai membuatku sedikit gugup. Tetap saja, aku tidak ingin mencurigai seorang siswa yang sedang mengalami masa-masa sulitnya. Belum lagi, situasinya sangat mirip dengan masalaluku. Dengan tegas, aku mencoba menampis kembali. "Dia tidak akan melakukannya." Wajah Jeong-an menjadi pucat. "Kau bertingkah sangat lucu, kau tahu itu? Biasanya, kau sangat paranoid. Apakah ini
Last Updated : 2025-05-09 Read more