All Chapters of Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan: Chapter 121 - Chapter 130

Saat Cora berbalik badan untuk berbicara pada Reno, ternyata pria itu tidak mengenakan apa pun di tubuhnya!Reno saat itu hendak mengenakan bajunya, tentu ia membuka jubah mandi yang ia kenakan. Siapa sangka Cora berbalik badan dan melihatnya tidak memakai apa pun. Namun Reno tampak santai saja. Ia meraih boxernya dan memakainya dengan mengulum senyum. “Reno, kenapa kamu tidak pakai apa-apa? Harusnya kamu bilang kalau mau ganti baju, biar aku bisa keluar duluan!” Cora mengoceh sambil menutup matanya dengan tangan.Ia tidak bisa keluar dari closet itu tanpa melewati Reno, sebab posisinya jauh di dalam.“Semalam, tidak seperti ini reaksimu…” Reno berkata dengan nada menggoda. Ia melirik Cora sembari mengulum senyumnya dan lanjut mengenakan pakaian.“Semalam… itu—itu…” Cora tidak dapat berkata-kata. Ia kesal tetapi tidak bisa marah. Ia ingin marah, tetapi merasa geli dan ingin tertawa juga. Sebab Reno benar, mereka sudah melampaui sekedar melihat tanpa busana, tetapi kenapa ia masih

Cora sedang rapat bersama Eva—GM Lumiere dan juga Oscar—R&D Manager Lumiere. Mereka bertiga sedang mematangkan konsep untuk kompetisi IJD yang akan digelar esok hari.Di atas meja di depan mereka, ada satu set perhiasan dengan ornamen berbentuk bunga tulip berwarna merah menyala yang akan Cora bawakan dalam kompetisi nanti.Satu set perhiasan yang terdiri dari kalung, anting, gelang, cincin dan bros itu dibuat khusus dan pembuatannya diawasi sendiri oleh Cora beberapa waktu yang lalu. Cora memilih sendiri batu yang digunakan untuk membuat perhiasan tersebut, memastikan warna merahnya sesuai dengan rancangan yang sudah ia buat. “Apa ada hal lain yang ingin ditambahkan?” Eva bertanya sebelum mengakhiri rapat itu. “Sepertinya semua sudah siap,” jawab Oscar yang kemudian menoleh pada Cora. “Saya rasa semuanya sudah Bu Eva. Tinggal kita lihat saja besok…” jawab Cora sambil melihat ke arah kedua atasannya itu bergantian.Walaupun ia istri Reno, tetapi Cora sudah mengatakan kepada kedua a

“Kamu pasti bisa Sayang… kamu hanya perlu bersikap seolah-olah kamu yang membuat rancangan ini! Mudah sekali itu! Apalagi tim sudah mempersiapkan perhiasan itu untukmu,” ujar Eric sambil duduk memeluk Janeta di kantornya.“Aku tahu, aku hanya sedikit gugup saja. Sebab ini kali pertama aku ikut IJD…” timpal Janeta dengan nada merajuk.“Eric, kamu yakin kan kalau Cora tidak memiliki rancangan Adorable Glam?” Janeta memastikan kembali. Ia tidak ingin ada kesalahan esok hari.“Tenang saja. Kamu kan lihat sendiri bagaimana keadaan laptop itu. Tidak mungkin ada yang bisa memperbaikinya!”Janeta ingat saat mereka mengusir Cora dari paviliun Anjani. Saat itu mereka memang berniat untuk mengusir Cora malam itu saat seluruh keluarga Eric hadir. Namun siapa sangka Cora memergokinya dan Eric sedang bercinta di kamar mewah milik nenek tua itu.Karena sudah kepalang tanggung, Eric memutuskan untuk membuka saja rahasia perselingkuhannya dengan Janet. Dan bukan hanya itu, mereka berdua bahkan langsu

Di dalam rumah di jalan Evergreen, Cora berdiri di depan cermin di kamar utama rumah itu. Ia menatap dirinya dalam balutan lingerie yang Reno berikan padanya siang tadi. Awalnya dia ragu untuk mengenakannya. Ia merasa tidak percaya diri dan malu mengenakan pakaian yang terbuka di depan Reno.Namun setelah ia memakainya, ia seperti melihat dirinya dalam versi yang lain. Yang berani, bold dan —nakal. Dan sepertinya—ia menyukainya. Ia memutar tubuhnya ke samping kanan dan kiri memperhatikan penampilannya. Atasan lingerie itu berbentuk halter neck—berbentuk tali yang diikat di belakang leher, sehingga bagian punggungnya terbuka dan terlihat dengan jelas. Dan rok yang dikenakannya pun terbilang sangat pendek yang hanya menutupi bagian bokongnya saja. Apakah Reno menyukai penampilan seperti ini? Yang seksi, menantang dan menutup sedikit saja bagian pribadi pemakainya? Apa pun itu, setelah melihat penampilannya, Cora berpikir untuk all-in saja. Ia pun mengenakan sedikit make up yang men

Cora memegang tepi meja Island, untuk menahan tubuhnya yang terasa lemas setelah hantaman kenikmatan yang baru saja dirasakannya.Sementara itu, Reno masih mencumbuinya. Dia mengecup pundak, tengkuk dan tulang punggungnya dengan penuh gairah.Lalu Cora mendengar suara sabuk yang dibuka dan retsleting yang diturunkan sebelum Reno membalikkan tubuhnya hingga mereka berdiri berhadapan.Sembari mencumbuinya, Reno mengangkat tubuh Cora ke atas meja Island, dan melepaskan underwear yang Cora kenakan. Ia lanjut melepaskan satu persatu lingerie yang Cora kenakan—terkecuali stoking di kakinya—sambil menikmati inci demi inci tubuh istrinya itu.Cora mendesah tertahan menikmati belaian penuh gairah dari satu-satunya pria yang pernah menyentuhnya itu. Benaknya membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya, bahwa mereka akan bercinta di sana—di meja island itu.Namun, sebelum Reno sempat melakukan penyatuan, Cora menghentikannya.“Tunggu!” Ia menahan dada Reno dengan telapak tangannya, lalu ia me