Share

Bab 121 Fokus Berkompetisi

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2025-06-26 20:14:05

“Apa maksudmu?” Nada bicara Cora sedikit meninggi.

Saat ini hal yang sangat ingin ia lakukan adalah membuktikan bahwa ia adalah Darra,serta mencari keadilan bagi dirinya dan keluarganya!

Tetapi mengapa Reno justru mengatakan agar ia mengesampingkan semua itu?

Cora kecewa dan tidak bisa mengerti dengan permintaan Reno itu. Bagaimana mungkin ia mengesampingkan identitas aslinya bahwa ia adalah Darra, keturunan Wijaya, putri Adrian Wijaya yang dinyatakan meninggal dunia saat ia masih balita?!

Reno merubah posisinya, ia berbaring menyamping menghadap Cora.

Ia tahu Cora tidak setuju dengan ucapannya. Dan ia tahu alasannya.

Ditatapnya wajah Cora sambil ia membelai pelipis hingga tulang rahang gadis itu dengan ujung jarinya.

“Kompetisi IJd akan dimulai lusa. Dan kompetisi itu hanya berlangsung beberapa hari saja. Aku ingin kamu fokus pada kompetisi itu dulu—untuk saat ini.”

Ia dan Cora saling tatap.

“Aku tidak memintamu melupakan identitasmu, atau keluargamu. Aku hanya ingin— untuk semen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 123 Terkasih

    Cora melihat lagi ke kanan dan kiri, memastikan jika benar-benar tidak ada mobil Maybach milik Reno itu. Barulah ia menyadari jika mereka berdua akan mengendarai motor.Mungkin itu sebabnya Reno memberikannya jaket dan celana kulit ini, karena menjadi pengendara motor merupakan sebuah penyamaran yang bagus. Selain wajah mereka tertutup helm, tidak ada orang yang menduga jika Reno—CEO Renowned Innovation Corp., mengendarai motor.“Kita naik ini?” tanya Cora sambil berjalan mendekat. Reno mengangguk dan memberikan Cora sebuah helm. “Seperti jaman dulu, Cora…” Reno menaiki motor dan mulai menghidupkan mesinnya, sementara Cora mengenakan helmnya sembari diam-diam memperhatikan Reno.Dulu setelah mereka resmi berpacaran, Reno kerap membawa motor saat menemuinya. Jadi mengendarai motor bersama Reno bukan kali pertama dilakukannya.Namun tetap saja, setelah sekian lama tidak mengendarai motor bersama-sama, rasanya seperti baru pertama kali membonceng Reno. Ada rasa deg-degan di hatinya. Mu

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 122 Godaan Di Pagi Hari

    Saat Cora berbalik badan untuk berbicara pada Reno, ternyata pria itu tidak mengenakan apa pun di tubuhnya!Reno saat itu hendak mengenakan bajunya, tentu ia membuka jubah mandi yang ia kenakan. Siapa sangka Cora berbalik badan dan melihatnya tidak memakai apa pun. Namun Reno tampak santai saja. Ia meraih boxernya dan memakainya dengan mengulum senyum. “Reno, kenapa kamu tidak pakai apa-apa? Harusnya kamu bilang kalau mau ganti baju, biar aku bisa keluar duluan!” Cora mengoceh sambil menutup matanya dengan tangan.Ia tidak bisa keluar dari closet itu tanpa melewati Reno, sebab posisinya jauh di dalam.“Semalam, tidak seperti ini reaksimu…” Reno berkata dengan nada menggoda. Ia melirik Cora sembari mengulum senyumnya dan lanjut mengenakan pakaian.“Semalam… itu—itu…” Cora tidak dapat berkata-kata. Ia kesal tetapi tidak bisa marah. Ia ingin marah, tetapi merasa geli dan ingin tertawa juga. Sebab Reno benar, mereka sudah melampaui sekedar melihat tanpa busana, tetapi kenapa ia masih

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 121 Fokus Berkompetisi

    “Apa maksudmu?” Nada bicara Cora sedikit meninggi. Saat ini hal yang sangat ingin ia lakukan adalah membuktikan bahwa ia adalah Darra,serta mencari keadilan bagi dirinya dan keluarganya!Tetapi mengapa Reno justru mengatakan agar ia mengesampingkan semua itu? Cora kecewa dan tidak bisa mengerti dengan permintaan Reno itu. Bagaimana mungkin ia mengesampingkan identitas aslinya bahwa ia adalah Darra, keturunan Wijaya, putri Adrian Wijaya yang dinyatakan meninggal dunia saat ia masih balita?!Reno merubah posisinya, ia berbaring menyamping menghadap Cora. Ia tahu Cora tidak setuju dengan ucapannya. Dan ia tahu alasannya.Ditatapnya wajah Cora sambil ia membelai pelipis hingga tulang rahang gadis itu dengan ujung jarinya.“Kompetisi IJd akan dimulai lusa. Dan kompetisi itu hanya berlangsung beberapa hari saja. Aku ingin kamu fokus pada kompetisi itu dulu—untuk saat ini.”Ia dan Cora saling tatap. “Aku tidak memintamu melupakan identitasmu, atau keluargamu. Aku hanya ingin— untuk semen

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 120 Menginginkanmu

    Reno menatap kedua bibir bersemu merah itu dengan kontradiktif. Sebelumnya, ia memutuskan untuk tidak bercinta dengan istrinya itu malam ini. Hal ini karena Cora baru saja melalui sebuah fase yang cukup berat dalam hidupnya. Mengetahui bahwa dia adalah Darra, dan bahwa seluruh keluarga kandungnya telah meninggal dunia.Reno sengaja ingin memberikan waktu kepada Cora untuk menenangkan diri dan beristirahat setelah apa yang terjadi. Ia hanya akan berperan sebagai seorang teman yang menemaninya dan selalu ada untuknya.Akan tetapi menatap kedua belah bibir bersemu merah itu, Reno tidak tahan untuk tidak mengecupnya. Ia pun memagutnya dengan sedikit dalam, menyalurkan sedikit gairah yang mulai timbul di dalam dirinya.Ia mencoba menahan dirinya, sebab ini bukan waktu yang tepat bagi mereka untuk bercinta.Tidak setelah apa yang Cora hadapi hari ini, pikir Reno, lalu dengan enggan ia melepaskan pagutannya.“Cora, sebaiknya kamu beristirahat. Ini sudah malam…” ucap Reno sambil memegang k

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 119 Penjelasan

    “Dia bukan pacarku. Co—”“Reno, aku—sepertinya aku capek sekali hari ini…” Cora kembali memotong ucapan Reno.Walaupun pernikahan mereka hanya sementara, tetapi ia tidak ingin mendengar penjelasan Reno ataupun ceritanya saat sedang bersama perempuan lain.Lalu dengan ekpresi wajah yang coba ditutupinya, Cora berbaring menyamping, membelakangi Reno di ranjang itu.Reno menatap punggung Cora dengan hati yang kontradiktif. Ia tidak ikut berbaring dan tetap duduk di sana. Perlahan ditaruhnya tabung berisi pengaman di tangannya ke atas meja nakas di sampingnya.Merasakan pergerakan di belakangnya, Cora berpikir Reno ikut berbaring dan melupakan pembicaraan mereka tadi. Cora menarik nafas, kemudian memejamkan matanya dengan perasaan yang gundah.Namun ternyata dugaannya salah.Sedetik kemudian ia mendengar Reno berkata, “Aku melakukannya karena terpaksa. Aku di racun obat perangsang.”Cora membuka matanya, mencoba mencerna apa yang Reno katakan. Terpaksa. Di racun obat perangsang.Reno jug

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 118 Bukan Yang Pertama

    “Pastikan kamu melihat sendiri pengetesannya. Jangan lepas dari pandanganmu!” perintah Reno pada Heri di rumah di jalan Evergreen. Ia memberikan Heri kedua sample DNA Anjani, serta sample DNA milik Cora.“Ini benaran Bos? Nona Cora adalah—Darra Wijaya?” Heri masih tidak percaya mendengarnya.Bagaimana mungkin cucu yang dikabarkan meninggal dan tenggelam di laut bisa hidup, sehat dan selamat sampai saat ini dan bahkan bisa menemukan jalan kembali ke keluarga kandungnya?Reno hanya memberi Heri tatapan mengiyakan sebagai jawaban. “Pantas saja Eric Wijaya berbuat segala cara untuk menyingkirkan Nona Cora…” gumam Heri sambil mengingat apa yang Heri lakukan pada Cora sebelumnya. “Itu sebabnya aku mau kamu memastikan sendiri tidak ada yang menyabotase hasil test ini. Rahasiakan hal ini karena Ini adalah bukti kuat bagi Cora untuk mengklaim apa yang menjadi miliknya. Eric tidak akan bisa membantah dengan adanya bukti ini.”Heri tersenyum melihat cara Reno berkata dengan penuh keteguhan.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status