Pagi itu, sinar mentari menerobos masuk melalui jendela kamar, menyinari wajah pucat Catarina yang terbaring lemah di atas ranjang. Tubuhnya terasa remuk, seolah-olah seluruh tenaganya telah direnggut. Matanya sembap karena menangis semalaman.Lorenzo duduk santai di sofa, hanya mengenakan celana panjang tanpa atasan. Asap rokok mengepul dari jemarinya, menambah suasana suram di dalam kamar itu. Tatapan matanya tajam, seolah mengawasi setiap gerakan Catarina."Hari ini kau tidak boleh keluar ke mana pun. Aku khawatir kau akan melarikan diri," ucapnya dengan suara bariton yang penuh ketegasan. "Ingat, jangan pernah mencoba lari dariku. Aku akan mencari sampai ke ujung dunia sekalipun. Aku pulang lewat hari ini... mungkin malam."Catarina menggigit bibir, menahan tangis yang hampir pecah. Jiwanya terkunci dalam penjara tak kasat mata. Hatinya menjerit, tapi ia hanya mampu memendam semuanya.Lambat laun, aku pasti akan pergi dari hidupmu, Lorenzo. Dan saat itu tiba, bahkan bayanganku pun
Last Updated : 2025-03-07 Read more