TERJEBAK DALAM DUNIA MAFIA

TERJEBAK DALAM DUNIA MAFIA

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-30
โดย:  Emily Orkidยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
41บท
552views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Catarina Torees, gadis berdarah campuran Filipina dengan wajah bagaikan bidadari dan mata hijau yang memesona, tak pernah menyangka hidup mewahnya akan runtuh dalam sekejap. Ayahnya, Fernando Torees — seorang wali kota terhormat ternyata menyimpan rahasia kelam sebagai penguasa jaringan kejahatan bawah tanah. Catarina Torees kehilangan segalanya setelah keluarganya dibantai. Hanya Catarina yang selamat… dan nasibnya berubah saat dia dijadikan “hadiah” untuk bos mafia paling ditakuti: Lorenzo Vargas. Di mata dunia, Lorenzo adalah lelaki kejam dan tak berperasaan. Catarina menjadi tawanan, namun perlahan, dia juga menjadi wanita yang mampu mengguncang dinding hati sang mafia. Namun, kehadiran Carmela, wanita yang dijodohkan untuk Lorenzo oleh keluarganya demi kepentingan bisnis, semakin merumitkan hubungan mereka. Meskipun Lorenzo terikat pada pernikahan itu, hatinya tetap milik Catarina. Bisakah mereka melawan segala rintangan dan menemukan kebahagiaan bersama, atau akankah dunia yang mereka jalani memisahkan mereka selamanya?

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Bab 1 : Malam Kelam yang Menyaksikan Tragedi

Malam itu, langit tampak begitu kelam, seolah-olah turut berkabung atas apa yang akan terjadi. Angin berhembus perlahan, menggoyangkan dedaunan di halaman rumah besar milik keluarga Torees. Rumah megah bergaya kolonial itu berdiri angkuh di atas bukit kecil, menyimpan banyak rahasia kelam yang tidak pernah diketahui siapa pun, kecuali orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Catarina Torees duduk di ruang tamu, jari-jarinya dengan lembut membalik halaman novel yang sedang dibacanya. Gadis berusia dua puluh tahun itu tampak begitu anggun dengan gaun putih yang membalut tubuh rampingnya. Rambut panjang berwarna pirang keemasan terurai sempurna, membuatnya tampak seperti boneka porselen hidup. Namun, di balik kecantikannya, jiwanya terasa hampa.

Sejak kecil, Catarina tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam keluarganya. Ayahnya, Fernando Torees, selalu terlihat berwibawa di depan umum. Ia adalah wali kota yang disegani, dengan senyum ramah dan sikap penuh karisma. Namun, di balik semua itu, Fernando adalah sosok yang kejam. Bisnis gelap yang dijalankannya menjadi rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang.

Catarina sering mendengar bisikan-bisikan dari para pembantu rumah tentang kegiatan haram ayahnya. Namun, ia memilih menutup telinga dan berpura-pura tidak tahu. Baginya, Fernando adalah ayah yang penuh kasih sayang, meskipun terkadang pulang dengan bau alkohol yang menyengat dan wajah penuh amarah.

Malam itu, suasana rumah terasa lebih sunyi dari biasanya. Marina Alvero, ibunya, sedang beristirahat di kamar, sementara Fernando belum juga pulang. Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Catarina mulai merasa gelisah, namun ia berusaha mengusir rasa cemas itu dengan terus membaca novelnya.

Tiba-tiba, suara deru mobil terdengar dari halaman depan. Catarina menutup bukunya dan melangkah ke jendela, mengintip dari balik tirai tipis. Dua mobil hitam berhenti di depan gerbang, namun tidak ada tanda-tanda ayahnya di sana. Sebaliknya, beberapa pria berbadan tegap keluar dari mobil dengan wajah dingin.

Jantung Catarina berdegup kencang. Ia tidak mengenali orang-orang itu. Perasaan takut mulai merayapi hatinya. Dengan langkah pelan, ia berjalan menuju kamar ibunya.

"Ibu..." bisiknya sambil membuka pintu perlahan.

Marina yang tengah terlelap langsung membuka mata. Wajah anggunnya terlihat letih.

"Ada apa, sayang?" tanya Marina dengan suara serak.

"Ada orang di luar... Aku tidak mengenali mereka."

Mata Marina langsung terbelalak. Seolah nalurinya sebagai istri seorang penjahat memberitahunya bahwa bahaya sedang mengintai.

"Kita harus bersembunyi."

Tanpa membuang waktu, Marina menarik tangan Catarina dan membawanya menuju ruangan rahasia yang tersembunyi di balik lemari buku di perpustakaan. Namun, langkah mereka terhenti ketika suara pintu depan didobrak dengan keras. Jeritan para pembantu terdengar memecah keheningan malam.

"Fernando Torees! Keluar kau, pengecut!" suara berat seorang pria menggema di seluruh rumah.

Catarina merasa seluruh tubuhnya membeku. Napasnya tersengal-sengal, sementara matanya berkaca-kaca. Marina memeluk putrinya erat, berusaha menenangkan meskipun dirinya sendiri diliputi ketakutan.

Tembakan demi tembakan terdengar, disertai teriakan kesakitan. Para pembantu rumah dibantai tanpa ampun. Langkah kaki para pembunuh semakin mendekat, seolah malaikat maut tengah menjemput nyawa setiap penghuni rumah.

Marina menatap wajah putrinya dengan penuh kasih.

"Apa pun yang terjadi... jangan pernah keluar dari sini. Kau mengerti?" bisiknya.

Catarina menggeleng dengan air mata mengalir di pipinya.

"Ibu... jangan tinggalkan aku..."

Namun, sebelum Catarina sempat berkata lebih banyak, pintu ruangan tempat mereka bersembunyi dibuka dengan kasar. Dua pria berbadan besar masuk, menodongkan senjata ke arah mereka.

Marina berdiri di depan putrinya, mencoba melindunginya dengan tubuhnya sendiri.

"Tolong... jangan sakiti putriku..." suaranya bergetar, namun tatapannya penuh keberanian.

Pria bertopeng hanya tertawa sinis sebelum menarik pelatuk dan menembak Marina tepat di dada.

"Ibu!" teriak Catarina histeris.

Tubuh Marina jatuh di lantai, darah mengalir membasahi gaunnya. Mata Catarina membelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dunia seakan runtuh di hadapannya.

Salah satu pria mendekat, mengarahkan pistol ke kepala Catarina. Namun, saat hendak menarik pelatuk, pria itu tiba-tiba terdiam. Matanya menatap wajah Catarina yang basah oleh air mata. Gadis itu begitu cantik, bahkan dalam keputusasaan sekalipun.

"Cantik sekali..." gumam pria itu.

Ia menurunkan pistolnya perlahan, lalu menoleh ke arah rekannya.

"Bos pasti suka dengan yang ini."

Catarina tidak mengerti apa maksud ucapan itu. Namun, sebelum ia sempat melawan, pria itu membekap mulutnya dengan kain basah berbau menyengat. Pandangannya mulai kabur, kesadarannya perlahan menghilang.

Saat Catarina membuka matanya, ia sudah berada di dalam mobil yang melaju kencang di tengah gelapnya malam. Air matanya kembali mengalir saat bayangan wajah ibunya terus menghantui benaknya. Ayahnya pun hilang entah ke mana, mungkin mengalami nasib yang sama seperti ibunya — dibunuh oleh manusia-manusia kejam itu.

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

ไม่มีความคิดเห็น
41
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status