Semua Bab Kaisar Naga Kegelapan Asura: Bab 21 - Bab 30

Melihat banyaknya piton yang ada di dalam goa, mata Drakkan terbelalak. Bukan hanya banyaknya piton, tapi juga banyaknya mayat singa yang tergeletak di sekitaran para piton - piton tersebut. Bahkan keadaan mereka lebih buruk dibandingkan dengan singa yang Drakkan buntuti. "Ternyata piton punya kekuatan yang begitu besar, tidak heran mereka ingin menginvasi wilayah singa" ucap Drakkan pelan sambil mengamati piton - piton yang sedang berkumpul. Tak lama kemudian, para piton - piton itu pergi dari goa sarang singa itu dengan cepat. Tak mau ketinggalan, Drakkan mulai mengikuti para piton - piton tersebut, guna mencari tau dimana letak sarang mereka. Kini, binatang yang tersisa di hutan tantangan, adalah hanya piton saja. Sedangkan singa, tidak perlu ditanya lagi. Tentu saja tel

"Ssst!" Boom! Piton - piton yang masih tersisa tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat semua bawahannya telah mati dan berubah menjadi abu. Mereka kemudian menghancurkan setiap objek yang berada di sekitar mereka, bertujuan untuk membuat pelaku dari pembakaran seluruh pasukan mereka hingga menjadi abu. Boom! Tiba-tiba, piton yang sedang mengamuk mengeluarkan bola energi dari mulutnya, kemudian melemparkannya ke arah celah tempat persembunyian Drakkan. Wush! Dengan cepat, Drakkan keluar dari tempat persembunyiannya yang kini telah dihancurkan oleh piton. Melihat sosok Drakkan, piton - piton hanya sedikit mengernyit heran. Namun, mereka tidak menghiraukannya dan langsung membombardir Drakkan dengan rentetan tembakan bola energi yang keluar dari mulut mereka.

"Huft..."Drakkan menghela nafas lega setelah menstabilkan fondasinya yang sempat kurang stabil akibat terobosan keranah baru.Setelah itu, Drakkan kemudian mencoba berkomunikasi dengan Naga yang bersemayam di dalam lautan kesadarannya."Senior, selanjutnya bagaimana caranya aku keluar dari hutan ini dan melangkah ke tahap selanjutnya?" Tanya Drakkan penasaranNamun, setelah beberapa saat tidak ada jawaban dari Naga kepala tujuh itu. Darkkan mengerutkan keningnya bingung, kenapa tidak ada yang menjawabnya? Tidak seperti biasanya."Senior?" Tanya Drakkan memastikan keberadaan Naga kepala tujuh itu. Namun, sama seperti tadi. Tidak ada tanggapan apa pun dari mereka."Ada apa dengan mereka? Apakah karena aku menerobos terlalu lama hingga mereka tertidur? Di tambah aku menstabilkan fondasiku juga" gumam Drakkan dalam hati.Namun, setelah beberapa saat masih tidak ada tanggapan sama sekali dari Naga kepala tujuh itu. Drakkan m

"Kau!" Geram Long huo ketika mendengar bahwa dia telah ditertawakan. Bukan hanya Long huo, tapi Feng long, Lei long, Ludi long, dan Bing long juga ikut geram ketika mereka di tertawakan oleh elemen kegelapan, apa lagi dia hanya elemen abadi.Melihat itu, Guang long hanya menggelengkan kepalanya. "Kenapa kau mulai tenang? Kau tidak mau memberontak lagi?" Tanya Guang long mencoba mengalihkan pembicaraan, kepada elemen kegelapan."Tentu saja tidak! Aku akan tunduk kepada tuanku! Selamanya! Bahkan dia bereinkarnasi saja, aku ikut. Hehe" ucap elemen kegelapan sambil menyengir."Tuan? Kau bukan elemen bawaan tubuh?" Tanya Guang long lagi sedikit bingung."Tentu saja! Aku adalah elemen bawaan jiwa! Bukan elemen bawaan tubuh! Tubuh yang ditempati oleh Tuanku adalah tubuh cacat, tidak memiliki satupun elemen bawaan! Untung saja aku mengikuti jiwa tuanku. Jika tidak, mungkin aku telah terbagi menjadi beberapa elemen lemah. Bahkan menjadi rebutan dengan oran

Wush!Setelah sosok Drakkan muncul, awan yang tadinya mengeluarkan petir - petir ganas, kini mulai reda dan awan juga ikut memudar dari langit yang kini menjadi cerah.Melihat gurun pasir yang luas, Drakkan tersentak. "Senior? I-ini, gurun?" Tanya Drakkan yang sedikit ragu dengan apa yang ia lihat."Tentu saja lah bodoh, memangnya sekarang kau lihat apa? Laut?" Ejek Long huo yang merasa jengkel dengan pertanyaan konyol Drakkan.Mendengar itu, Drakkan hanya bisa menghela nafas panjang, "dasar bodoh! Aku tidak bertanya kepadamu!" Ucap Drakkan merasa kesal, setiap ia bertanya pasti Long huo yang menjawabnya."Apa tujuanku disini senior Bing? Dan bagaimana caranya aku menuju tahap selanjutnya?" Tanya Drakkan penasaran"Tempat ini bukan kendaliku, tapi tempat ini adalah kendali dari Feng long. Tanyakan saja kepadanya jika ditempat ini" ujar Bing long sambil menunjuk ke arah Feng longFeng long yang tadinya hanya diam, mulai a