Anatasya sudah cukup lama hidup bersama Ainsley, jadi ia sangat paham arti dari tatapan mata pria itu. Wajahnya memerah, separuh karena malu, separuh karena kesal.“Katakan saja apa yang mau kamu bicarakan, jangan terus berpikir yang aneh-aneh!”“Itu karena istriku terlalu menawan,” jawab Ainsley dengan senyum menggoda. Ia mencondongkan tubuh, berbisik lembut di telinganya, “Istriku, malam ini pakai stoking ini lagi, ya? Dan... panggil aku suamiku.”Ia benar-benar menyukai ekspresi malu-malu Anatasya.Andai saja bukan karena makan malam sudah hampir siap, mungkin dia sudah menyeret istrinya kembali ke tempat tidur. Mumpung masih hangat!Pipi Anatasya makin memerah. Ia mendorong bahu Ainsley dan menegur, “Cepat, bicarakan hal serius!”Ainsley menarik napas, mencoba menahan gairahnya. Ia akhirnya berkata dengan nada serius, “Aku ingin tahu... bagaimana kamu akan menangani soal ibumu?”Anatasya terdiam sesaat, lalu menjawab dengan tenang, “Kali ini... aku tidak akan mundur.”Ainsley mena
Terakhir Diperbarui : 2025-07-10 Baca selengkapnya