"Lena, bisa ke ruangan saya lagi!" Jayadi memanggil Lena lewat telepon. Baru sekitar sepuluh menit yang lalu Lena keluar dari ruangan Jayadi. "Baik, Pak." Lena bergegas menuju ruangan Jayadi kembali. Kira-kira soal apa ya, apa ada yang lupa dibahas dalam rapat tadi, pikir Lena. Lena duduk di hadapan Jayadi sambil menunggu apa yang akan disampaikan Jayadi. Sudah dua menit Lena duduk bengong di hadapan Jayadi, dia malah sibuk dengan handphonenya. "Eh, itu. Kok Bu Masna nggak buka warung hari ini ya?" Jayadi serupa orang berbisik dan menggosip pada Lena. "Oh itu, Pak." Lena tersenyum pada Jayadi. "Saya pikir ada yang lupa kita bahas dalam rapat tadi, hehe." Lena tertawa. "Ini juga penting loh, hehe." Giliran Jayadi yang tertawa. "Iya, Pak. Paham, hehe." Mereka saling tertawa. Lena sudah paham isi hati Jayadi. " Eh, Pak, waktu saya antar kue bikinan saya dan mertua ke rumah Bapak dua minggu yang lalu, Bu Sudarmaji nanyain saya, Pak." "Oh, nanya apaan, Mama saya?" Jayadi penasara
Terakhir Diperbarui : 2025-05-21 Baca selengkapnya