Aidan membuka pintu kamar dengan perlahan. Lampu temaram menyinari ruangan, menyorot sosok Rania yang tengah duduk di depan cermin, mengeringkan rambut dengan handuk. Rambutnya yang basah menjuntai di bahu, membasahi sedikit bagian belakang piyama yang dikenakannya. Aidan mendekat tanpa suara, lalu meraih handuk di tangan Rania."Biar aku saja," ucap Aidan pelan.Rania menoleh cepat, tampak kaget. Tatapan mereka bertemu dalam pantulan cermin. Mata Rania menatap ragu, tapi ia tak menolak. Aidan mulai mengusap pelan rambut Rania, gerakannya lembut dan penuh kehati-hatian."Kamu enggak perlu kayak gini, aku bisa sendiri, Aidan," gumam Rania."Aku tahu, tapi aku mau," jawab Aidan singkat.Hening menyelimuti mereka beberapa detik. Aidan fokus mengeringkan rambut Rania, dan perempuan itu membiarkannya, walau jantungnya berdegup tak karuan. Keheningan itu begitu aneh, tetapi juga membuat keduanya tenggelam dalam perasaan masing-masing. Tidak ada yang bicara, hanya suara tarikan napas dan det
Last Updated : 2025-04-14 Read more