Damian terdiam setelah mendengar semua pengakuan Erik yang baru dikatakannya siang ini. Ia hanya tersenyum lalu berjalan dan menepuk bahu Erik yang lemas. Damian jarang menunjukkan emosinya, cukup tenang dalam menghadapi masalah. "Kau tak usah pedulikan ketakutan itu. Bukannya, bukti itu sudah kau pegang?" Erik mengangguk. Adik iparnya itu masih diliputi kecemasan. Karirnya bisa tamat jika semua rahasia keluarga lamanya dibongkar. "Apa yang harus kulakukan?" Damian menekan tombol interkom lalu berkata, "Ken, kemarilah." Tak lama kemudian, Ken masuk ke dalam ruangan. Ia membungkuk penuh hormat pada Damian. "Ada yang bisa dibantu, Tuan Damian?" "Kau, selidiki apa yang terjadi di Harold Times. Kudengar, semua direksi berkomplot untuk menjegal Erik," perintah Damian."Saya sedang mencari tahu kemungkinan lainnya. Tuan Erik harap berhati-hati dalam perjalanan anda. Bukan tidak mungkin, ada yang berusaha menghilangkan nyawa anda juga," ujar Ken. Erik menegang. Astaga, masalahnya seru
Last Updated : 2025-07-07 Read more