"Ada apa?" Wajah dokter yang menangani Damian sedikit pucat. Ia menoleh pada Ken yang bertanya padanya tadi. "Saya dapat telpon dari kediaman tuan Damian. Katanya, nyonya Carol tengah kesakitan. Perutnya tiba-tiba kram," jawab dokter setengah panik. "Apa!" Damian tiba-tiba berteriak. Sakit di kepalanya hilang seketika. Carol sakit? Di bayangannya, ia melihat Carol tengah memegang perutnya yang tak nyaman. "Ken, siapkan mobil. Kita pulang." "Tuan Damian sedang demam. Kita—" "Aku lebih mementingkan kesehatan istriku. Sakit seperti ini telah biasa aku rasakan. Dokter, ayo ikut ke rumah." Damian menyeret dokter paruh baya itu ke luar ruangan. Ia melupakan dua orang yang masih ada di dalam sana. Keduanya saling memandang satu sama lain dengan ekspresi aneh. "Erik, kita bagaikan udara yang tak kasat mata di hadapan Damian," celetuk David. "Butiran debu di padang pasir," balas Erik. Di dalam mobil, Damian berka
Last Updated : 2025-06-14 Read more