Home / Romansa / Penguasa Hati Tuan Arogan / Sebuah Rahasia Terkuak

Share

Sebuah Rahasia Terkuak

Author: Rachel Bee
last update Last Updated: 2025-07-06 18:39:12

Dua puluh tahun yang lalu, awal timbulnya dendam antara keluarga Easton dan Parker diawali dengan perebutan lahan mendirikan perusahaan baru. Easton yang dahulu terkenal dengan warisan tambang terbesar, tiba-tiba saja berniat untuk mendirikan perusahaan properti. Easton terdahulu mengatakan, hasil tambang yang diperoleh dari warisan bisa sewaktu-waktu hilang akibat alam dan mereka butuh usaha yang kuat untuk menguasai dunia bisnis di Amberfest. Lalu, David Easton yang kala itu baru ingin memulai bisnisnya di bidang properti mendapatkan angin segar dari ayahnya.

Di saat bersamaan, keluarga Parker juga berkeinginan untuk mendirikan perusahaan properti yang sama dengan milik Easton. Dua tahun usaha berjalan, keluarga Parker mengalami kerugian cukup besar. Mereka menuding keluarga Easton telah menyabotase seluruh titik usaha mereka dengan memanfaatkan kepopuleran di masyarakat, mengingat keluarga Easton adalah penyumbang terbesar amal kota yang berlangsung puluhan tahun silam.

Persainga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Satu Dua Terlampaui

    Mr Zuck dan tuan Domsley adalah yang tertua di lingkup dewan direksi. Semua yang hadir sangat menghormati keduanya. Sedangkan nyonya Ferlestin dan nyonya Carmen adalah pelengkap yang mewakili pemilik saham terbesar. Suara mereka berempat sangat cukup untuk mendapatkan persetujuan menentukan pemimpin Harold Times selanjutnya. Henry seperti kehilangan muka. Setelah ia bersusah payah menggunakan uang dan tenaganya menyingkirkan pesaing, tiba-tiba saja ia mendapatkan dukungan penuh dari keempat orang penting itu. Marco tak dapat diandalkan. Semua bukti yang dapat menjerat keluarga Dustin dan juga Erik tiba-tiba lenyap. Tak ada yang bisa diharapkan sama sekali. Bahkan saat Henry melirik tajam pada komplotan para direktur yang ia suap, mereka hanya bisa menundukkan kepala. Sekali lagi, Henry kalah saing dalam perebutan kekuasaan. "Aku memilih Erik Dustin sebagai pemimpin Harold Times selanjutnya. Selain karena kepemimpinannya yang bagus, dia juga bertanggung jawab atas reputasi perusaha

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Damian Datang?

    Keheningan mulai menyergap ruang pertemuan itu. Aura yang mencekam mulai terasa. Erik yang merasa terpojok tak bisa berbuat apa-apa. Di sisi yang lain, Henry tengah merayakan kemenangan awalnya dalam hati. Pria itu tersenyum ke arah Erik, penuh tanda tanya. Erik tak dapat menuduhnya, tak ada bukti yang dirinya pegang saat ini tapi ia yakin jika semua hal ini adalah ulah mantan suami kakaknya dulu. "Tuan Erik, saatnya penentuan pemimpin. Sebagaimana yang ada di peraturan perusahaan, bahwa pemimpin bisa dipilih dari suara terbanyak atau penunjukan langsung yang dinilai dari pengalaman dan kecakapan dalam memimpin. Bisa dipilih dari dewan direksi atau pemegang saham terbesar diantara peserta rapat." Mr Zuck berdiri dari duduknya. Sesungguhnya, ia tidak memihak siapapun di tempat ini. Tak peduli apakah Henry atau Erik tengah bermusuhan dengan dua kubu yang saling bertentangan. Pria itu melirik ke arah Erik dan juga Henry. Keduanya memiliki kemampuan untuk memimpin perusahaan. Meskipun H

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Dijebak Kemacetan

    "Apa yang terjadi?" tanya tuan Domsley. Di tengah perjalanan menuju Harold Times, mobil yang digunakannya tiba-tiba mendapat gangguan dari luar. Ada sebuah mobil berhenti tanpa memberi aba-aba, membuat bagian depan mobilnya hancur. "Ada yang ingin merampok kita, Tuan." sang supir mengambil senjata api dari dalam laci mobil dan menyelipkannya di pinggang. Selain sebagai supir, pria yang duduk di balik kemudi itu juga merangkap sebagai bodyguard terlatih di keluarga Domsley. Di kursi belakang, tuan Domsley mengerutkan dahinya. Di depan sana, ada dua orang berperawakan besar sedang berdiri menghadang mobil miliknya tanpa rasa malu. Sepertinya memang benar, mereka ingin merampok mobil miliknya. 'Padahal tidak ada barang berharga di mobil ini.' "Turun dan lihat apa yang mereka mau. Jika mereka butuh uang, berikan saja," perintah tuan Domsley. Pria paruh baya itu segera menghubungi supirnya yang lain untuk segera menjemputnya. Dalam dua jam, ia sudah harus berada di gedung Harold Times

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Tangkap Mereka

    Ken datang tengah malam. Asisten pribadi Damian itu masuk ke dalam ruang kerja rahasia di rumah mewahnya lalu menyerahkan sebuah bungkusan di tangannya. Damian menerima benda itu dengan hati-hati lalu menyeringai dingin saat melihatnya. Firasat Damian tak pernah meleset sejak tiga bulan lalu. Henry pasti bermain licik untuk menjebaknya. Untuk itu, ia memainkan permainan 'aku diam aku mengetahui.' Henry masuk ke dalam jebakan permainannya sendiri. "Tuan, itu adalah alat penyadap yang dipasang di dalam restoran tadi. Kemungkinan mereka mengetahui ini sejak tuan belum berangkat dari kediaman," ujar Ken yang diangguki oleh Damian. Ternyata benar dugaan Damian. Siang tadi di kantor dirinya sempat berbicara cukup keras di selasar ruangannya menuju pintu lift akan niatnya menghubungi tiga pemegang saham terbesar di Harold Times dan mengajaknya ke restoran mewah. Rupanya, hal itu terdengar oleh mata-mata Marco yang sengaja masih disisakan oleh Damian untuk menjebak Henry. Orang licik haru

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Menjebak Penguntit

    Seorang pria berdiri di tepi jembatan yang berseberangan dengan sebuah halte bus. Ia mengamati ujung jalan dekat perbatasan kota Amberfest dan Visoo. Halte itu sunyi, tak ada tanda-tanda satu orang pun mendekat. Berkali-kali ia mengubah posisi berdirinya. Kira-kira lima kali dalam satu menit. Matanya memicing saat melirik arlojinya. Sudah pukul sebelas malam dan ini telah lewat satu jam dari waktu perjanjian awal. Tangannya mengetuk pinggir jembatan melampiaskan kegelisahannya. Di kepalanya, ia sempat terpikir kalau dirinya akan gagal lagi kali ini. Tiba-tiba di kejauhan tepatnya di halte seberang, seseorang baru saja turun dari sebuah mobil sedan. Ia membuka kacamatanya mencari seseorang dan akhirnya mereka pun bertemu tatap satu detik. 'Apa orang itu? Bukankah ada dua orang.'Pria di pinggir jembatan berlari menghampiri si pria kacamata itu. Ia yakin kalau dia adalah orang suruhan Marco yang diperintahkan untuk menguntit Damian dan Erik. "Kau orangnya?" tanya si pria jembatan ya

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Malam Pertemuan

    "Kau mau ke mana?" tanya Carol. Alisnya mengerut bingung melihat suaminya tengah mencari kemeja dan jas hitam yang biasa dipakai olehnya. "Kau mau berkencan dengan seorang wanita?" Damian menoleh. Lirikan matanya membuat jantung Carol berdetak kencang. Pesona Damian memang sulit ditepis olehnya. "Aku dan Erik akan bertemu dengan nyonya Carmen dan nyonya Ferlestin untuk membicarakan kerja sama yang telah kita buat sebelumnya. Kau mau ikut?" tatapan mata Damian melembut. Carol terdiam sejenak tengah memilih apakah akan ikut atau tidak. Malam ini ia ingin bersantai bersama Damian, tapi tidak bisa. Lalu ia kembali berpikir, Damian dan Erik akan bertemu dengan dua orang wanita tanpa suami. Tiba-tiba saja di pikirannya bergelayut rasa cemburu pada dua wanita itu. 'Mereka pasti akan terpikat pada ketampanan Damian. Aku tak boleh membiarkannya.' "Aku ikut. Tunggu sebentar." Carol berlari masuk ke dalam kamarnya, membuat Damian terkekeh geli melihat tingkahnya. 'Dia seperti remaja yang te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status