"Matthias!"Sebuah suara tak asing terdengar memanggilnya, membuat Matthias yang sedang duduk terpaku di kursi tunggu mendongak cepat. Matanya lelah, wajahnya pucat, dan tatapannya dipenuhi keputusasaan. Saat melihat keluarganya berlari tergesa di lorong rumah sakit, napasnya tercekat."Matthias, bagaimana keadaan Luciana? Kenapa bisa kecelakaan seperti ini, sih?" Genevieve langsung menghampirinya. Suaranya gemetar, matanya berkaca-kaca, hampir meneteskan air mata. Dia melirik ruang ICU di belakang putranya dengan wajah ngeri. "Apa yang sebenarnya terjadi?""Kak Luciana baik-baik saja, kan, Kak?" Arabella menyusul dengan suara kecil, menunduk penuh rasa bersalah. "A-aku... aku ingin minta maaf padanya."Matthias menarik napas pendek, berusaha mengendalikan diri di hadapan keluarganya. Dia bisa melihat rasa takut dan cemas di wajah ketiganya, terutama Arabella, yang tampak menyesal. Dengan suara berat, Matthias mulai menjelaskan apa yang dia dengar dari saksi mata."Jika bukan pengacar
Last Updated : 2025-10-04 Read more