Hal yang saat itu ditangkap oleh Liora adalah, tidak boleh ada yang menyakiti Julia. Benar memang Kayden berusaha membuat Julia sakit hati selama ini. ‘Tapi hanya Kayden sendiri yang boleh melakukan itu. Bukan orang lain, apalagi aku,’ batin Liora saat ia meremas jari-jarinya semakin erat. Lewat kalimat itu saja, bukankah semuanya semakin jelas? Kayden masih sangat mencintai Julia. “Kalau Anda tidak mau makan ya sudah,” kata Liora setelah ia menguraikan sesak yang sejak tadi melilit dadanya. “Saya hanya menawarkan saja, Anda tidak perlu semarah ini, Tuan Kayden.” Liora terkejut saat Kayden selangkah mendekat dan meraih lengannya. “Akh!” “Kamu tahu apa yang membuatku marah?” tanya pria itu, sepasang irisnya menerpa Liora penuh kebencian, menuntut agar ia memberinya jawaban. “Karena saya banyak bicara pada Nona Julia,” aku Liora serta berusaha menarik tangannya dari Kayden. Tapi semakin ia lakukan itu, Kayden akan semakin erat mencengkeramnya. “Bukan hanya itu saja,” t
Terakhir Diperbarui : 2025-04-09 Baca selengkapnya