Bab 81 Pesan Tak Terduga!"Papa gak kenapa-kenapa, kan?" tanya Fathan usai Bastian mengurai pelukan lebih dulu."Nggak, Sayang, Papa baik-baik aja," jawab Bastian lemas. Sebenarnya rasa kantuk yang begitu hebat telah menghampiri, tetapi ia menahannya sekuat tenaga. Alasannya hanya satu, yakni Bastian ingin bertemu dengan Fathan lebih dulu, sebelum dirinya benar-benar beristirahat."Muka Papa pucat," gumam Fathan dengan nada sedih.Bastian tertawa pelan, lengkap dengan kedua mata yang sayu. "Papa gak apa-apa, kamu jangan khawatir begitu, dong. Mana anak Papa yang jagoan? Masa mau nangis?"Bibir Fathan sudah terlipat ke dalam. Ya, bocah itu sedang menahan tangis agar tidak pecah. Melihat Bastian yang sakit, adalah hal paling buruk baginya. Fathan tak suka mendapati sang ayah dalam keadaan lemah tak berdaya seperti saat ini."Papa jangan kerja dulu, ya, dengerin apa kata Mama. Papa harus nurut sama Mama, supaya Papa cepet sembuh," ucap Fathan.Bastian langsung menatap Aruna yang masih be
Terakhir Diperbarui : 2025-05-27 Baca selengkapnya