Bab. 20Roura tidak terlalu peduli dengan peringatan Sion, gadis ini hanya mengangguk dan memenuhi ajakan Marco."Tentu saja, tuan Marco. Ini suatu kehormatan." "Kalau begitu mari kita ke runah sakit, aku harus melihat juga kondisi karyawan ku. Mari," ajak Marco.Mereka tiba di depan mobil Marco, Roura berhenti mendadak. Di depannya, bukan sebuah mobil biasa, melainkan limosin mewah berwarna hitam mengkilap, dengan dua penjaga berdiri tegak di setiap sudutnya. Mata Roura membesar.Seorang penjaga membuka pintu limosin dengan anggun, menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat. Marco tersenyum santai, melambaikan tangan ke arah pintu. "Silakan naik, Nona."Dengan ragu, Roura melangkah masuk ke dalam limosin. Begitu duduk, mulutnya hampir terbuka lebar. Interiornya sangat mewah—kursi dari kulit halus, lampu kecil yang memberikan penerangan lembut, dan sebuah meja kecil yang dilengkapi dengan cangkir teh porselen indah, serta teko teh berwarna emas dengan ukiran klasik."Wow," mat
Last Updated : 2025-05-03 Read more