Malam jatuh perlahan di atas vila milik keluarga Morant. Langit di luar gelap, tapi hati Auryn Vale jauh lebih kelam. Ia berdiri di balkon kamarnya, angin malam menyapu rambut panjangnya yang tergerai, dan matanya menatap nanar ke lembah di kejauhan. Di balik kemewahan tempat ini, ada sesuatu yang menyesakkan dadanya, seperti dinding emosi yang tak bisa ia panjat.Ketukan pelan di pintu membuatnya berpaling. Lucien masuk tanpa menunggu izin. Ia selalu begitu—mengabaikan batasan, mencampuradukkan antara melindungi dan menguasai. Mata kelamnya menatap Auryn, dan seperti biasa, membuat gadis itu merasa terperangkap."Kamu nggak makan malam," ucap Lucien, suaranya berat dan dalam."Nggak lapar," jawab Auryn datar.Lucien mendekat, tubuhnya yang tinggi dan bayangannya yang besar seperti menelan ruang di sekitarnya. Tapi Auryn tak bergerak. Ia tak mau terlihat lemah, terutama di hadapan pria yang mengendalikan lebih dari separuh hidupnya sekarang."Auryn," Lucien menyentuh lengannya. Lembut
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya