“Kak!” “Apaan, sih?!” Tania membentak kesal. Tyo, adiknya, datang mengganggu. “Kakak di sini ngapain?” Tanya Tyo, masih dalam seragamnya. Tania cemberut. Pagi tadi, karena terlalu suntuk, Tania jadi ikut ayah dan ibunya di kedai. Siang dan malam ia sudah mencoba mengingat kejadian di malam panasnya bersama Rafael. Namun, sampai Tania botak, ia tidak mengingat jika dirinya pernah mengambil foto. Entah siapa yang mengambil foto jahanam itu. “Mata kamu ke mana?” Balas Tania sewot. “Lagi bantuin ayah sama ibu, lah!” Ia kebagian tugas membuat sambal. Tania mengangkat cabai yang sedang ia siangi di tangannya. “Mata Kakak yang ke mana!” Tyo menunjuk tempat sampah yang ada di kaki Tania. “Itu cabenya Kakak buang, batangnya malah disimpen!”Tyo mengangkat tempat sampah yang ada di lantai. Ia sengaja menempelkan tempat sampah itu di depan wajah Tania.“Liat, Kak!” Tyo berseru sambil melotot, sengaja meledek Tania. “Liat pakai mata!”Tania yang kesal, memberikan jurus andalannya pada Ty
Terakhir Diperbarui : 2025-04-24 Baca selengkapnya