All Chapters of Surga Semalam: Chapter 1091 - Chapter 1100

Jakun Logan sedikit bergoyang saat ia tersenyum penuh arti, "Nyonya Reid, dari cara Anda bertindak, Anda pasti mengira saya melakukan sesuatu yang benar-benar berlebihan."Selina menatapnya, tertegun. Ia tidak menganggapnya berlebihan?!Ia hampir mati kelelahan, dan pria ini—bagaimana ia bisa begitu energik saat fajar menyingsing? Ia bahkan berani duduk di sana membaca koran?Logan menangkap tatapan mata wanita itu dan mengangkat sebelah alis, "Selina, kamu tidak penasaran apa isi koran itu, mau tahu?"Setelah ia menyebutkannya, Selina sedikit penasaran, "Apa isinya?""Lihat sendiri."Logan menjejalkan koran itu ke dalam pelukannya. Ia meliriknya sekilas—lalu membeku sepenuhnya."Istri CEO Reid Group Diduga Tewas dalam Kecelakaan Perahu—Meninggalkan Surat Wasiat"Selina: "...?"Siapa yang meninggal dalam kecelakaan perahu? Siapa yang meninggalkan surat wasiat?Logan berkata dengan geli, "Saat ini, Twitter-mu dibanjiri unggahan kenangan dan pesan perpisahan dari netizen."Selina tidak

Angelica menyembunyikan kedengkiannya di balik senyum manis.Jika roh benar-benar bisa kembali di hari ketujuh, itu hal yang sempurna—ia ingin Selina yang malang itu melihat segalanya: bagaimana ia telah mati, bagaimana semua yang ia tinggalkan kini menjadi miliknya, atas nama Angelica, bagaimanapun suaminya juga akan begitu terburu-buru bertunangan pada hari ketujuh kematiannya.Oh, raut wajah Selina akan tak ternilai harganya.Membiarkan Selina beristirahat dengan tenang? Sungguh lelucon. Angelica ingin ia menderita selamanya di kedalaman siksaan. Selina berani menghalangi jalannya—inilah yang pantas ia dapatkan.Tentu saja, Logan melihatnya dengan jelas. Tatapannya dingin dan tajam."Hari ketujuh? Bertunangan di hari ketujuh Selina akan menjadi tanda tidak hormat."Ekspresi Angelica hampir pecah. Tidak hormat itulah intinya! Ia ingin menghancurkan Selina hingga rata dengan tanah, memastikan bahkan dalam kematian pun ia tak mengenal kedamaian.Namun Angelica tetap mempertahankan ked

"Kyle, izinkan ayah berterus terang—untuk terakhir kalinya: jika di pernikahan kakakmu kau masih bertingkah seperti ini, jangan salahkan ayah karena ayah tak peduli padamu sebagai anak. Kamu harus hargai perjuangan dari Angelica untuk mendapatkan cintanya."Kata-kata Kyle terhenti seketika—Joe tak lagi sabar untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikannya. Apa yang seharusnya ayahnya ketahui. Siapa sebenarnya putri yang telah lama dia cari selama ini. Hatinya berkecamuk menahan kepedihan karena saudara perempuan justru dibunuh oleh Angelica namun dia tidak berdaya untuk bisa menyampaikan kebenaran ini pada ayahnya sendiri.Desainer pengantin sudah ada di sana, dan ia terlalu sibuk membantu putri kesayangannya memilih gaun pengantin untuk menghadapi drama Kyle.Joe dan Angelica pergi bersama, Angelica berpura-pura memaafkan Kyle, "Ayah, Kyle orang baik—dia hanya terlalu tersakiti karena Selina. Tolong jangan marah padanya; lagipula, seseorang memang kehilangan nyawanya...""Angelica,

Luke tercengang oleh logika Joe yang bengkok.Selina tersenyum dingin, "Angelica, jangan mengelak pertanyaannya. Kau masih belum memberitahuku—kenapa kau memalsukan surat wasiat?"Luke menimpali dengan sinis, "Ya, memangnya kenapa kalau dia muncul di pertunanganmu untuk menakut-nakutimu? Kau memalsukan surat wasiat dan mencuri suami orang—siapa yang benar-benar tak tahu malu di sini?"Para tamu bertukar pandang. Entah Selina bermaksud mempermalukan Angelica atau tidak, itu bukan masalah—Angelica sendiri yang menanggung akibatnya. Tak seorang pun bisa menyalahkan Selina.Dan jika Selina sendiri yang mengatakan surat wasiat itu palsu, maka itu pasti palsu.Angelica menyadari usahanya untuk mengalihkan pembicaraan telah gagal. Bibirnya memucat dan matanya berkaca-kaca.Dia tahu dia tidak bisa menyembunyikannya lagi. Jika dia tidak mengaku, Selina tidak akan pernah melupakan ini."Maaf, ini semua salahku!" Angelica tiba-tiba menangis tersedu-sedu, menutupi wajahnya. "Selina, aku akui—sura

Saat Selina memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Angelica untuk membuktikan apakah dia benar-benar pahlawannya Logan atau bukan, Angelica hanya terdiam sambil mata melotot dan mulut yang ternganga.Selina terkekeh pelan, "Apakah pertanyaan-pertanyaan itu sesulit itu untuk bisa dijawab?"Tentu saja Angelica tidak bisa menjawabnya. Dalam hati, ia mengutuk Selina sampai mati."A—aku hanya...""Kalau begitu, aku bisa bertanya sesuatu yang lebih mudah," lanjut Selina, suaranya tenang. "Luka apa yang diderita Logan? Pertolongan pertama apa yang kau lakukan? Karena kau menyebutnya 'bantuan penyelamat nyawa', kau pasti benar-benar menyelamatkannya. Jadi, Angelica, bagaimana tepatnya kau melakukannya?"Semua mata di ruangan itu tertuju pada Angelica.Ia bermandikan keringat dingin, tubuhnya gemetar, "Aku... aku..."Sampai di sini, siapa yang masih belum mengerti? Bahkan Joe pun menatap Angelica, benar-benar tercengang.Angelica mendidih dalam hati. Memangnya kenapa kalau ia berpura-pura men