Tangan Arya menarik pinggang Melati, dia semakin memperdalam ciumannya. Keduanya hanyut dalam rasa nikmat melupakan sesaat dimana mereka sekarang. “Pak Arya sudah.” Melati mendorong tubuh Arya. “Bibir kamu manis sekali.” Ujar Arya sambil mengusap sisa lipstik Melati yang menempel di bibirnya. Sebenarnya dia sangat malu melakukan hal ini tapi dia butuh Arya. Setelah itu dia mengajak Arya makan. “Tumben kamu datang sendiri padaku.” Tanya Arya disela makan siang mereka. Melati terkekeh, tidak mungkin dia memberitahu Arya tujuan dan maksudnya. “Aku rindu padamu Pak, tapi kamu mengabaikanku.” Cicitnya berbohong. Mendengar kata rindu dari Melati membuat Arya senang, tapi dia pura-pura jaim di depan Melati. “Kalau rindu buktikan.” Arya tersenyum licik melihat wanitanya. “Bukti apa bukankah tadi saya sudah mencium anda?” Ujar Melati. “Kapan?” Melati menatap Arya kesal, “Masih muda tapi sudah pikun.” Rasanya Arya ingin memeluk Melati erat, wanitanya sungguh menggemaskan. “Saya k
Последнее обновление : 2025-07-25 Читайте больше