“Rivai, aku ingat jalan ini, kalau kita ambil kanan, akan menuju ke Desa Al Maktom, sebentar aku cek peta?” Hagur buru-buru buka ponselnya dan dia tersenyum kecil.Rivai yang sengaja lambatkan mobilnya menunggu sesaat Hagur cek petanya.“Belok ke kanan, aku ingin ke desa itu,” cetus Hagur dan Rivai pun mengangguk dan belokan mobilnya.Bayangan wajah Umini dan Aliyah-pun menyeruak batinnya. Rivai yang melihat perubahan wajah Hagur senyum-senyum kecil."Bakalan lepas kangen nih agaknya," batin Rivai.Namun perasaan Hagur kontan tak enak, belum juga masuk desa Al Maktom, dia mulai melihat bekas-bekas peperangan di kawasan ini.“Apa yang terjadi, kenapa desa-desa ini jadi zona perang,” batin Hagur.Padahal seingatnya, tempat ini sudah tak jadi zona peperangan, mengingat tempat-tempat di sini dianggap desa miskin.Dan begitu sampai di desa Al Maktom, kaki Hagur bak ada tulangnya, desa ini hancur lebur dan tak ada penghuninya lagi.Al Maktom sudah berubah bak kota hantu, selain tidak ada pen
Last Updated : 2025-08-08 Read more