All Chapters of Pria 'Shift Malam': Chapter 501 - Chapter 510

Bram Haruna hanya narik nafas ‘prihatin’ mendengar kisah Salman, yang tak sengaja bertemu Tante Melly di depan Sasana Paman Yansen, usai dia latihan rutin beberapa hari yang lalu.Hari ini Salman sengaja pamit, untuk kembali ke Jakarta dan bersiap ke Las Vegas Amerika Serikat, untuk bertarung dengan Mike Mohan, sang petarung bebas sekaligus Juara Dunia di 5 kelas berbeda.“Begitulah nasib nenekmu itu Salman, sejak muda sudah salah jalan, akhirnya begitu nasibnya pas sudah tua, kakek hanya bisa prhatin saja. Tak mungkin lagi kakek...!” sahut Kakek Bram Haruna, sekaligus tak lanjutkan kalimatnya, sambil menatap foto dia bersama anak dan istrinya di dinding.Salman langsung paham dan mengangguk, bagi Kakek Bram Haruna, Tante Melly adalah masalalu, masanya sekarang adalah anak tungalnya dan istrinya.Ketika Salman cerita punggungnya di orat arit, Bram Haruna malah tersenyum.“Jangan kaget, nenekmu itu punya kembaran di alam ghoib, nah mungkin saat itu kembarannya datang dan memberikan kamu

Dua petarung yang memiliki tinggi badan sama, juga sama kokoh dan berotot, serta miliki jangkauan sama panjangnya kini saling berhadapan.Teng…ronde pertama pun di mulai.Mike Mohan langsung ajak Salman bertarung jarak dekat, serentetan pukulan dan tendangan keras dia lancarkan.Seperti biasa, kadang tendangannya itu sengaja mengarah ke alat vital, Salman yang paham ini gunakan kakinya untuk tangkis tendangan ini.Tapi Salman juga tak mau jadi sansak hidup, tanpa ragu dia ladeni pertarungan jarak dekat, hingga jual beli pukulan dan tendangan pun tak terelakan.Pada satu momen, tiba-tiba Mike Mohan sengaja menendang agak rendah.Tapi Salman yang cerdik langsung bergulingan dan menyapu kaki Mike Mohan, sang juara bertahan yang tak tahu akal cerdik Salman langsung terjengkang. Sebab satu kakinya sedang menendang dan satu kaki lainnya jadi penopang tubuhnya.Begitu jatuh, Salman langsung serbu musuhnya ini, ia gunakan tekhnik gulatnya yang mematikan, leher Mike Mohan ia kempet dengan len

Semuanya menatap Salman, sang juara dunia ini secara tiba-tiba memutuskan akan ke Turki dan minta mereka tetap pulang dengan private jet miliknya. Salman akan sewa private jet lain untuk ke Istanbul.Tak ada yang tahu apa alasan kuat di balik kenapa Salman sampai memutuskan akan ke Turki, bukan langsung pulang ke Indonesia dan ini tak bisa di tunda - tunda.Hanya Yaya Ocai yang agaknya paham, tapi dia di minta Salman untuk merahasiakannya. "Setelah semuanya beres, kamu akan ku jemput di Bangkok," itulah janji Salman padanya.“Baiklah Salman, kami paham kamu agaknya punya masalah pribadi yang tak bisa di tunda-tunda, aku hanya pesan hati-hati,” tepuk Paman Yansen di bahu, yang lain juga bersuara akhirnya berpesan sama.Karakhan Ocai dan Yaya Ocai ikut privat jet ini, setelah turun kelak di Bangkok, rombongan lain akan langsung lanjutkan perjalanan ke Jakarta dan pulang ke Bagoya.Semuanya sebenarnya kaget sekaligus happy bukan main, semua uang hadiah pertandingan yang 1,5 juta dolar ame

Jarak dari Istanbul ke Suriah bukanlah waktu yang singkat, lebih dari 16 jam, 35 menit atau sekitar 1.461 kilometeran.Untung saja mobil milik 3 orang yang sudah Salman kirim ke akhirat ini bandel, karena SUV solar ini enak di bawa ngebut.Salman melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 18.45 waktu Turki.“Kalau kamu ngantuk, tidur saja, nanti begitu berhenti untuk makan dan minum kamu akan aku bangunin,” tegur Salman, saat melihat Juliana beberapa kali menguap.“I-iya tuan Salman, aku istirahat tidur dulu, capek dan tegang banget aku selama mereka tawan di sana berhari - hari, untung saja aku tak di apa - apakan.”Setelah berkata begitu, Juliana benar-benar tertidur dan makin tancap gas lah Salman, setelah dia pasang aplikasi satelit penunjuk jalan di ponselnya, sehingga dia tak khawatir akan nyasar kemana - mana.Salman bahkan sengaja tak mampir di ibukota Turki, Ankara, dia sengaja ambil jalan lewat tol kota dan terus tancap gas lagi.Setelah isi BBM hingga full, Salman ke

Tanpa ampun kembali pistol Salman menyalak, akibatnya ke 4 orang ini tidak sempat menghindar lagi, tembakan akurat dari pria yang sedang marah besar ini membuat ke 4 nya menyusul ke 5 rekannya.Aksi ganas Salman ini bikin Juliana sampai menggil ketakutan di tempat persembunyiannya.Salman masuk ke bagian bangunan yang masih ada beberapa kamarnya ini, begitu satu kamar dia tendang pintunya, saat itulah dia kaget..!Ketika melihat Sarah di todong pistol oleh seorang laki-laki, yang agaknya jadi pemimpin ke 9 orang yang sudah dia kirim pindah alam.“Bangsat, lepaskan Sarah,” bentak Salman menahan kemarahan di dada.“Kamu yang letakan pistol, atau Sarah aku tembak sekarang juga!” orang ini tak mau kalah gertak, balik bentak Salman.Sesaat Salman terdiam dan dia melihat kondisi Sarah yang sudah kepayahan, bibirnya bengkak, ada darah mengering, tanda Sarah alami siksaan yang berat.Inilah yang membuat Salman mendidih bukan main darahnya.“Cepat letakan senjata itu bangsat, lempar ke depan!”