Langit di atas pesisir mulai berwarna merah, bukan karena senja, tapi karena debu, air asin, dan darah yang beterbangan ke udara. Ombak menggulung liar, memukul tebing dan pasir pantai tanpa henti. Kael berdiri di atas batu karang yang pecah, tubuhnya diselimuti aura biru kehijauan, sisa dari teknik pertahanan Tide Armor yang sudah melebur menjadi tetesan air. Napasnya memburu, pelipisnya berdarah, tapi matanya masih menatap tajam ke depan.Di seberangnya, Riverin, sang putra mahkota Kekaisaran Ardor, berdiri dengan tubuh bersimbah debu dan tanah. Jubah kebesarannya robek di beberapa bagian, tapi aura spiritual dari tubuhnya masih kokoh—dalam dan berat seperti batu karang yang sudah berabad-abad mengakar.Dua saudara kandung namun berbeda ibu. Dua kutub kekuatan. Laut dan bumi.Dan hanya satu dari mereka yang akan tetap berdiri setelah pertarungan ini usai.“Masih bisa berdiri?” Riverin menyeringai, darah menetes dari sudut bibirnya.Kael tidak menjawab. Tubuhnya melayang turun dari k
Terakhir Diperbarui : 2025-06-03 Baca selengkapnya