Hari-hari berlalu di negara baru itu, dan Vaeli, sang Ratu Tydoria, mulai terbiasa dengan hidup yang tak lagi diwarnai pertempuran dan darah. Ia kini memimpin bukan dengan pedang, tapi dengan pena dan suara. Rapat demi rapat ia jalani, mengatur pasokan, merancang sistem pendidikan, memediasi klan laut dan penduduk darat yang mulai hidup berdampingan. Namun, di balik wajah yang tegas dan langkah yang kokoh, ada hari-hari di mana Vaeli rindu menjadi perempuan biasa. Dan hari itu, ia mencuri waktu sejenak untuk sendiri—meninggalkan istana, berjalan tanpa pengawal ke pesisir pantai yang sepi, jauh dari pusat kota. Angin berembus pelan, membawa aroma asin dan kenangan yang tak pernah pudar. Vaeli duduk di atas batu besar di tepi pantai, tempat di mana ombak hanya menyentuh kakinya sebatas ujung jari. Laut tenang, langit mendung, dan di antara suara burung laut... ada suara lain. Suara yang datang dari hatinya sendiri. Suara yang memanggil nama Kaelthar. Ia menatap ufuk jauh.
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya