“Sel … lo marah sama gue?” “Pake nanya lagi.” Shayla menggerutu di dalam hati.Ryuga yang duduk di depan Shayla meraih tangan Shayla di atas meja kemudian menggenggamnya.Mata elang pria itu tertuju pada Shayla lekat.“Kak … ini kampus, jangan pegang-pegang gini.” Shayla menarik tangannya tapi Ryuga menahan kuat.“Jawab dulu pertanyaan gue … lo marah sama gue?”Shayla memejamkan mata sekilas bersama hembusan napas jengah.“Iya,” jawab Shayla jujur.“Gue minta maaf ….” Ryuga melepaskan tangan Shayla, punggungnya menegak tidak condong ke depan mendekati Shayla seperti tadi.“Gue memang salah, semestinya gue putusin Adelia dulu … baru kita ….” Ryuga merasa malu untuk melanjutkan kalimatnya.Shayla enggan menatap wajah Ryuga, pandangannya tertunduk pada kedua tangan yang saling bertaut di atas meja.“Gue enggak bisa nahan perasaan gue,” sambung Ryuga lagi.“Enggak bisa nahan hasrat kali … bukan perasaan.” Shayla bergumam menimpali.“Iya … itu juga,” kata Ryuga tanpa dosa.Shayla merotasi
Last Updated : 2025-04-20 Read more