Suasana rumah menjadi mencekam, sunyi dan menyeramkan.Asisten rumah tangga yang datang pagi itu sampai bingung kenapa belum ada satu pun yang keluar dari kamar.“Kita sarapan dulu ya, kita bersikap seperti biasa aja.” Abraham memegang pundak Marie yang tengah melamun menatap cermin meja rias usai berdandan untuk pergi bekerja.Semenjak bangun pagi Marie tidak bersuara, matanya pun bengkak karena menangis semalam.“Apa yang akan Mas lakukan?” Marie bertanya dengan suara lirih, matanya menatap Abraham melalui cermin.“Untuk sementara tidak ada, aku ingin lihat bagaimana Ryuga menyelesaikan masalah ini.” Marie mengalihkan tatap dari wajah Abraham kemudian menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.Dia mereasa Abraham tidak bisa diandalkan.“Aku minta maaf, Marie … ini di luar kuasa ku, aku sendiri ternyata tidak mengenal baik putraku ….” Sorot mata Abraham menyendu, dia merasa gagal menjadi seorang ayah.Selama ini Ryuga bertingkah seperti anak baik dan penurut di depannya.Hati Marie
Last Updated : 2025-04-28 Read more