Siap, kita lanjut ke:---Bab 9: Dimensi Ketujuh — Dunia Tanpa AturanArsita membuka mata. Tapi ia tidak merasakan apa pun — tidak gravitasi, tidak suara, bahkan tidak detak jantungnya sendiri.Sekelilingnya gelap, tapi bukan kegelapan biasa. Ini adalah kegelapan yang hidup, yang berdenyut seperti sedang bernapas.> “Selamat datang di Dimensi Ketujuh,” suara tak dikenal bergaung di dalam pikirannya. “Di sini, waktu adalah ilusi. Diri adalah pilihan. Dan ingatan… bisa dibeli.”---Ruangan Tanpa ArahIa melayang di ruang kosong, lalu tiba-tiba tanah muncul di bawah kakinya — terbuat dari pasir yang terasa seperti air.Bangunan mulai terbentuk di sekelilingnya, bukan karena ada konstruksi, tapi karena Arsita mengingatnya.Kelas SMA-nya. Lorong rumah sakit. Kamar Reyhan.Setiap memori menciptakan realitas.> “Kamu bisa tinggal di sini selamanya, kalau mau,” suara itu lagi. “Jadi versi dirimu yang paling bahagia. Tanpa luka. Tanpa kehilangan.”Tapi Arsita tahu… itu jebakan.---Pertemuan d
Terakhir Diperbarui : 2025-04-07 Baca selengkapnya