Sore hujan turun pelan di luar jendela apartemen. Butiran air menempel di kaca, membentuk pola-pola acak yang menenangkan. Di dalam, suasana justru hangat. Televisi menyala menampilkan film drama ringan, sementara di atas meja, semangkuk buah potong tersaji bersama dua gelas susu hangat.Ayu duduk di sofa dengan selimut menutupi kakinya. Perutnya yang mulai sedikit membulat kini menjadi pusat perhatian Revan. Lelaki itu duduk di sebelahnya, sesekali mengelus lembut perut Ayu, seolah sedang berkomunikasi dengan makhluk mungil yang tumbuh di sana.“Kamu lapar lagi?” tanya Revan sambil tersenyum manis.Ayu menggeleng kecil. “Baru aja makan tadi siang. Tapi kalau kamu suapin buah, mungkin aku mau,” jawabnya malu-malu.Revan tertawa kecil, lalu mengambil sepotong apel dan menyuapkannya ke mulut Ayu. “Kalau gitu, biar Papa yang suapin.”Ayu menatapnya sekilas, pipinya bersemu merah. “Papa? Kamu mulai lebay lagi.”“Biar terbiasa,” ujar Revan santai. “Nanti kalau anak kita lahir, dia bakal pa
Last Updated : 2025-10-21 Read more