Angin bertiup pelan, membawa aroma dedaunan basah setelah gerimis. Di sudut belakang rumah, tepat di gudang penyimpanan yang tak pernah dikunjungi siapapun selain Ayu saat membersihkan, Revan berdiri di balik pintu, menunggu dalam diam.Langkah kaki kecil yang dikenalnya begitu dalam akhirnya terdengar di belakangnya. Ayu menunduk, jantungnya berdetak cepat. Ia tahu, tempat itu jauh dari jangkauan pelayan lain. Tapi tetap saja, rasa takut dan bersalah menjalari tubuhnya."Kenapa di sini, Tuan?" bisiknya, menatap lantai usang di bawah kaki.Revan mendekat. “Karena aku tidak tahan lagi, Ayu,” suaranya serak, berat, nyaris seperti erangan rindu yang tak tertahan.Ayu mengangkat wajah. Matanya bergetar. Bibirnya gemetar. "Kalau ada yang tahu...""Tak akan ada yang tahu. Hanya kita, hanya malam ini.” Revan menyentuh pipinya dengan lembut, dan sentuhan itu seolah mencairkan seluruh pertahanan yang Ayu bangun selama ini."Aku takut, tapi kenapa hatiku ini selalu berdebar kalau Tuan ada?" lir
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya