Lucian menghentikan langkahnya, sudut bibirnya berkedut mendengar pertanyaan absurd dari Lynette. Menyadari Lucian yang yang mungkin saja kesal dengan pertanyaan anehnya, Lynette menepuk pundak laki-laki itu pelan. “Tuan, lupakan pertanyaanku tadi. Itu tidak penting.”“Kau lihat ke arah kanan, di samping rumbuk akar pohon yang menumpuk jadi satu,” ucap Lucian sembari kembali berjalan meneruskan langkahnya. Lynette mengarahkan obornya pada tempat yang diberitahu Lucian, matanya menyipit memandang akar-akar besar itu dengan saksama. “Ada apa di sana?”“Di sana lah berkumpulnya para hantu, mereka biasanya keluar pada tengah malam dan berkeliaran menangkap mangsa.”“Huh?” Dalam gendongan Lucian, Lynette terlonjak. Matanya langsung kembali lurus ke depan pada kegelapan malam yang akan mereka lewati. “Dan di depan sana, mungkin saja akan ada seorang pembunuh berantai yang mencegat kita, secara tiba-tiba muncul dari kegelapan. Memegang sebuah pisau kecil, tajam dengan ujung mengkilap yang
Terakhir Diperbarui : 2025-05-11 Baca selengkapnya