Home / Romansa / Gairah Liar Pembantu Lugu / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gairah Liar Pembantu Lugu: Chapter 31 - Chapter 40

92 Chapters

Bab 31

Suatu pagi yang tenang, Valdi baru saja selesai mandi, mengenakan celana pendek dan kaus santai. Tubuhnya masih terasa segar setelah aliran air dingin yang menenangkan. Ia berjalan menuju dapur, tempat di mana Mayang telah menyiapkan kopi hangat untuknya seperti biasa. Aroma kopi yang pekat membangunkannya sepenuhnya, membuat pagi itu terasa lebih menyenangkan. Setelah mengambil secangkir kopi, Valdi mulai berjalan menuju ruang tempat Mayang sedang mengikuti kuliah onlinenya.Di ruangan itu, Mayang duduk di depan laptop, wajahnya tampak serius dan penuh semangat saat menyimak materi kuliah yang disampaikan dosen. Namun, seperti biasa, ada saat-saat ketika Mayang akan melemparkan tatapan menggoda ke arah Valdi. Mata Mayang, penuh nakal, sesekali melirik ke bagian bawah Valdi, melihat batang Valdi yang tampak jelas di balik kain tipis celananya. Senyum menggoda terulas di wajahnya, dan ia menggigit bibir baw
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

Bab 32

Valdi meninggalkan Sarah yang masih terengah-engah, lututnya bergetar hebat, seakan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari kenikmatan yang baru saja melanda. Valdi berjalan perlahan keluar dari garasi, membiarkan Sarah pulih sendiri sementara pikirannya kini dipenuhi oleh perasaan gelisah yang tak kunjung reda. Setiap langkah yang diambil terasa berat, seolah pikirannya dibebani oleh sebuah keinginan yang belum terpuaskan.Ia menuju taman belakang rumahnya yang luas, tempat di mana dia sering menenangkan pikirannya. Sambil menyeruput kopi yang mulai dingin, Valdi duduk di bangku, matanya menatap kosong ke arah hamparan rumput hijau di depannya. Namun, fokusnya bukan pada pemandangan yang tenang di sekitarnya—melainkan pada dua wanita yang kini mendominasi pikirannya: Mayang dan Sarah.Bagaimana caranya...? pik
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

Bab 33

Sarah, yang menyaksikan pemandangan itu dari kejauhan, tidak bisa menahan dirinya. Tangannya mulai masuk ke dalam celananya, jarinya meraba klitorisnya dengan cepat, mencoba memuaskan hasrat yang menggelegak dalam dirinya. Dari posisinya, Sarah bisa melihat setiap gerakan Mayang dan Valdi dengan jelas, dan itu membuatnya semakin tidak kuasa menahan diri. Meskipun ia berada jauh, Valdi bisa melihat ekspresi Sarah yang mulai tenggelam dalam kenikmatannya sendiri.Sementara itu, Mayang yang tidak menyadari keberadaan Sarah, semakin mendesak tubuhnya ke Valdi. Pinggulnya bergerak dengan cepat, irama yang semakin liar dan tak terkendali. “Mas... aku... ahhh...,” rintih Mayang, tubuhnya menegang ketika gelombang pertama orgasme menghantamnya. Cairan kenikmatannya mengalir, dan tubuhnya mengejang hebat di atas Valdi.
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

Bab 34

Beberapa hari terakhir, investasi yang ia pasang mulai menunjukkan hasil signifikan. Posisi-posisi yang ia beli saat harga sedang di bawah kini sudah banyak yang menghasilkan keuntungan besar, dan dia tahu, saat ini adalah waktunya untuk menuai hasil tersebut. Saham dan kripto yang ia pantau kini bergerak sesuai prediksi, dan rencana-rencana baru mulai terbentuk di kepalanya untuk menambah posisi di harga yang masih wajar.Namun, meski kesuksesan itu memberi kepuasan tersendiri, rasa bosan mulai melanda ketika jam menunjukkan pukul 2 pagi. Valdi merasa tubuhnya mulai pegal setelah berjam-jam duduk di depan layar, badannya diregangkan dengan bunyi tulang yang berbunyi ringan saat ia berdiri. Sudah waktunya beristirahat, pikirnya, namun bukan istirahat biasa yang ada di pikirannya.
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

Bab 35

Valdi menatap Sarah dengan tatapan penuh kontrol, suaranya tenang namun memerintah, "Buka celana saya."Sarah, meski tubuhnya masih gemetar karena campuran rasa takut dan gairah, mulai meraih pinggiran celana Valdi. Tangannya bergerak perlahan, seakan masih ragu-ragu, namun ia tahu tidak ada jalan kembali. Ketika celana Valdi perlahan turun, sesuatu yang besar muncul di hadapan Sarah, membuatnya terkejut. Batang berurat Valdi terpampang tepat di depannya, jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Tubuh Sarah membeku sejenak, dan ia tak sadar menelan ludah, mengintimidasi sekaligus memicu lebih banyak gairah yang tak terkendali.Dengan hati-hati, Sarah menurunkan penuh celana Valdi, membiarkan semuanya terlihat jelas.Valdi, tanpa banyak bicara, meraih tubuh Sarah dan mengangkatnya agar berdiri di hadapannya. Dengan g
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

Bab 36

"Sarah... berdiri, dan lepas semua pakaianmu," titah Valdi dengan nada tegas, matanya tak lepas dari tubuh Sarah yang masih berlutut di hadapannya.Tanpa ragu, Sarah mengikuti perintahnya. Tubuhnya masih bergetar ringan saat ia berdiri perlahan, tangan dengan hati-hati mulai melepaskan setiap potongan pakaian yang melekat di tubuhnya. Satu per satu, kain itu jatuh ke lantai, memperlihatkan kulitnya yang berkilau di bawah cahaya ruangan. Seluruh tubuhnya kini telanjang, terbuka sepenuhnya di hadapan Valdi, memperlihatkan kepasrahan yang mutlak.Valdi menatap Sarah dengan tatapan dingin, penuh kendali. "Sekarang," ucapnya sambil menyandarkan tubuhnya lebih nyaman, "aku ingin melihatmu masturbasi sambil berdiri."Sarah menelan ludah, sejenak ragu, tapi dorongan dalam dirinya lebih kuat. "Baik... Tuan," jawabnya dengan
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

Bab 37

Valdi sedang berada di ruang gym-nya, berkeringat dan fokus pada rutinitas latihannya ketika tiba-tiba Mayang menghampirinya. Wajahnya terlihat cemberut, ekspresi yang jarang ditunjukkannya, membuat Valdi segera menoleh."Mas Valdi...," suara Mayang terdengar sedikit kesal.Valdi mengernyit, meletakkan dumbel yang dipegangnya dan menatapnya dengan penuh perhatian. "Kenapa, sayang?" tanyanya lembut, mencoba mencari tahu apa yang mengganggu pikirannya.Mayang menggembungkan pipinya, tanda bahwa ia memang sedang tidak senang. "Mbak Sarah kok gitu, Mas..." katanya, suaranya jelas menunjukkan rasa tidak suka."Sarah kenapa lagi?" Valdi bertanya, meskipun dalam benaknya ia sudah bisa menebak arah keluhan Mayang.
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

Bab 38

Sarah dengan santai menghampiri, tampak tak terpengaruh oleh ketegangan Mayang. "Kirain nggak jadi masak, jadi tadi Mbak beresin," jawab Sarah dengan nada datar, seolah tidak ada yang perlu diributkan."Aduhh, Mbakk, kenapa nggak tanya dulu sih?" Mayang terdengar semakin emosi, jelas tak senang dengan kelalaian Sarah.Valdi mendengar pertengkaran kecil itu dari jauh, dan dengan senyum tipis yang penuh arti, ia menghampiri mereka berdua. Ketika ia sampai di dapur, pemandangan Mayang dan Sarah yang tampak seperti dua kucing saling berebut wilayah membuat Valdi terkekeh pelan, matanya berbinar dengan kegembiraan. Dalam pikirannya, keributan ini hanyalah bagian dari permainan yang lebih besar—dimana ia menjadi penguasa dari dua wanita ini.Namun, saat melihat Mayang ya
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

Bab 39

Mayang, yang sudah sepenuhnya terperangkap dalam gairah, merangkul Valdi erat sambil menggoyangkan tubuhnya semakin cepat. Dengan mata setengah terpejam, ia sengaja mempertontonkan kemesraan yang mereka lakukan kepada Sarah. "Mas Valdi... aku sayang Mas... ahhh... ahh...," desah Mayang, suaranya manja dan penuh gairah. Tubuhnya menggeliat liar di atas Valdi, setiap gerakannya diatur untuk membuat Valdi semakin terhanyut.Valdi tersenyum tipis, menikmati bagaimana Mayang mempertontonkan dirinya dengan sengaja di hadapan Sarah, seolah ingin menunjukkan siapa yang paling berkuasa di antara mereka. Tangannya menggenggam erat pinggul Mayang, membimbingnya dengan setiap hentakan yang semakin kuat. Sementara itu, Valdi tetap memerhatikan Sarah yang kini sudah benar-benar terperangkap dalam hasratnya sendiri, Sarah yang tak mampu lagi menahan diri, kedua jarinya
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more

Bab 40

Valdi menatap ponselnya yang masih berdering ketika ia sampai di lantai dua. Nama Celine muncul di layar, sepupu Valdi yang dikenal sebagai seorang model terkenal. Celine adalah seorang lesbian dengan kepribadian yang kuat, sisi feminimnya sangat menonjol, namun di balik itu, ada kecerdasan dan kedalaman yang membuatnya semakin menarik. Valdi mengangkat teleponnya dengan senyum kecil.Valdi: "Halo, Lin?"Celine: "Kampret, lama amat angkat telepon!"Valdi: "Sorry, tadi di bawah, HP gue taro di atas. Kenapa, Lin?"Celine: "Gue mau ke sana ya, mumpung lagi di Jakarta."Valdi: "Boleh, asal n
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more
PREV
123456
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status