Tiga hari kemudian, “Icha, lihat tuh... kedua orangtuamu,” gumamnya sambil melirik ke arah sofa. “Sudah lupa sama kamu, sibuk mesra-mesraan aja.” Amelia, dengan rambut diikat asal-asalan dan wajah sedikit lelah, mengayun-ayunkan tubuh bayi mungil dalam gendongannya.Nada sindiran itu meluncur halus, tapi cukup tajam untuk membuat Adelia tersentak dan menoleh.“Mas, kasihan Amel, dari sore sampai malam jagain Icha terus.” bisik Adelia sambil berusaha bangkit dari pangkuan Samuel.Namun Samuel justru mengeratkan pelukannya, enggan melepaskan istrinya begitu saja.“Ssstt... nanti aku tambah uang jajannya dia,” bisiknya genit di telinga Adelia. “Kamu lanjut main sama aku aja…”“Idih, Mas!” Adelia mencubit manja punggung tangan Samuel yang mulai nakal merayap ke balik bajunya. “Nanti saja lanjut di kamar, jangan disini, nunggu Icha tidur dulu.”Amelia mendengus mendengar mereka bisik-bisik, tapi senyum geli tak bisa ia sembunyikAn. “Icha, sebentar lagi mau punya dedek, soalnya orangtuamu
Last Updated : 2025-05-23 Read more