Langit Amerta sore itu seolah ikut berseri. Awan tipis berarak pelan, sementara cahaya mentari keemasan menimpa istana naga yang dihiasi ribuan lampion berwarna. Bendera negara Amerta kembali berkibar gagah di setiap menara, sementara jalanan dipenuhi rakyat yang bersorak gembira."Kemenangan, dan pesta ini khusus untuk Raja Naga?!""Hidup Raja Naga?!"Di halaman utama, sebuah pelaminan dari emas dan giok berdiri megah. Empat singgasana kecil berdampingan di sisi Bintang, masing-masing untuk keempat gurunya, Dewi Perang, Dewi Judi, Dewi Medist, dan Dewi Kecantikan.Musik gamelan bercampur seruling naga bergema, mengalun menyatukan nuansa sakral dan riang. Aroma dupa harum bercampur wangi bunga melati mengisi udara.Dua keluarga kuno, keluarga bangsawan, bahkan perwakilan negara sekutu hadir menyaksikan. Di barisan rakyat, anak-anak berlarian sambil membawa bendera kecil bergambar naga emas.“Rakyat Amerta!” suara Maha Raja menggema lantang dari menara. “Hari ini, cucuku sang Raja Naga
Last Updated : 2025-09-20 Read more