Langit Jiancin malam itu tidak berwarna biru seperti biasanya. Gelap, pekat, dan bergolak, seolah laut sendiri menolak untuk diam. Di bawah kilatan petir yang menyambar bertubi-tubi, sebuah kapal tua tanpa bendera melintas di antara ombak tinggi. Di atas dek kapal itu, berdiri seorang pria dengan mata merah penuh amarah. Bajunya robek, wajahnya penuh luka, tapi tatapan itu tatapan milik Veyra, terlihat masih tajam seperti pisau.Ia selamat.Meski seluruh jaringan bawah tanahnya hancur, meski pemerintah memburunya, dan meski Golden Serpent kini hanya tinggal nama, tapi Veyra belum mati.Di sisinya, seorang pria asing bertubuh tinggi besar menyalakan cerutu dan memandang ke laut. Ia mengenakan mantel panjang warna hitam dengan lambang ombak berwarna perak di bahunya. “Kau benar-benar keras kepala, Veyra. Sudah kehilangan segalanya, tapi masih menolak mati. Apa yang kau kejar sekarang? Balas dendam?”Veyra menyeka darah di sudut bibirnya dan tersenyum miring. “Aku kehilangan uang, nama,
Last Updated : 2025-10-14 Read more