Sudut pandang Sekar.Sungguh situasi yang nggak menyenangkan. Begitu keluar dari kamar mandi, aku langsung berhadapan sama ayahnya Heru, dan dia langsung narik aku. Ya ampun, laki-laki itu menjijikkan banget! Aku benar-benar gugup, tapi berusaha tenang sebelum balik ke meja. Citra lagi hancur setelah tahu kalau si Lastri yang nyebelin itu ternyata hamil anak Aditya, dan kami datang ke sini buat hibur dia, bukan nambah masalah."Kamu nggak apa-apa, Sekar? Kok lama?" tanya Melati begitu aku duduk. Anak satu ini emang suka perhatian."Ya, Melati. Ibu aku tadi nelepon." Aku bohong buat nutupin kenapa aku lama."Oh, Sekar, aku penasaran banget pengin ketemu sama ibumu. Heru tuh kayaknya terpesona banget sama beliau," kata Minda sambil tersenyum."Yuk, kita atur buat kumpul-kumpul di rumahku," kataku sambil berusaha ceria, dan para cewek lain langsung setuju.Setelah minum banyak dan ngobrol panjang, kami pamit pulang. Aku memang sudah rencana nginap di rumah Melati malam itu, aku butuh tem
Magbasa pa