Sudut pandang Heru.Setelah badai bernama ayahku itu pergi, aku butuh beberapa menit buat tenangin diri. Aku telepon ibu buat kasih tahu kalau dia sedang ada di kota, dan tanpa pikir panjang, ibu langsung bilang dia mau pergi liburan. Katanya, dia nggak mau ketemu ayahku sama sekali. Ketika jam makan siang, ibu kirim pesan lagi dan bilang dia akan pergi ke sebuah spa bareng rombongan ibu-ibu. Katanya sih tempatnya luar biasa. Menurutku, itu keputusan terbaik, ibu sudah cukup menderita karena dia.Sore harinya, Enzo muncul di kantorku dengan wajah super ceria. Minda langsung berdiri menyambut dia, tapi ya tentu saja bocah itu nggak tahan buat bilang sesuatu."Hai, cantik. Kalau aku tenggelam di dalam kecantikanmu, aku bakal dapat bantuan napas buatan nggak?" kata Enzo tiba-tiba, dan kami berdua langsung ngakak."Bocah, kamu memang nggak ada obat!" kataku sambil mengelap air mata karena kebanyakan ketawa."Sayang, aku janji, kalau kamu sudah delapan belas tahun, aku bakal kasih kamu kes
Baca selengkapnya