Sudut pandang Sekar.Aku buru-buru masuk ke rumah supaya Heru nggak sempat rayu aku buat ikut ke tempatnya. Aku lagi terbakar oleh hasrat buat dia, sepenuhnya terangsang. Dia bukan cuma ganteng, dia juga mempesona, harum banget, seru, dan luar biasa seksi. Tapi seberapa pun aku pengin nginap bareng dia malam itu, aku nggak bisa. Bosku ubah jadwal kerja pagi hari Minggu, dan aku harus bangun pagi.Aku langsung masuk kamar mandi, aku butuh mandi buat tenangkan api yang lagi menghanguskan tubuhku ini. Setelah itu aku rebahan di ranjang, dan ponselku bergetar di meja samping, ada pesan masuk. Aku lihat, ternyata dari Heru.Heru, [Aromamu itu luar biasa, bahkan lebih dari yang aku bayangkan.]Aku senyum-senyum sendiri kayak orang bego sambil lihatin layar ponsel. Karena aku juga nggak bisa tidur, aku putuskan buat godain dia sedikit lagi, jadi aku pura-pura bego dan mulai kirim pesan.Sekar, [Kamu ngomongin apa, sih?]Heru, [Hadiah kecil yang kamu kasih ke aku.]Sekar, [Yang mana tuh?]Her
Baca selengkapnya