Dan—tentu saja—harapan Surti harus kandas sebelum sempat bersemi.Sorot lampu mobil Leo menyapu halaman rumah, memecah gelap malam. Begitu mesin dimatikan, pintu belakang terbuka dan Emily melompat turun dengan langkah ringan, membawa seluruh energi pasar malam di tubuhnya. Tanpa ragu, gadis itu langsung masuk ke rumah, menghampiri pria berbadan kekar yang berdiri sigap di dekat pintu.“Thank you for waiting, Julian,” ucap Emily riang gembira. “We go back to the hotel now.”“Hah? Udah mau ke hotel aja?” tanya Surti, terkejut kecewa. “Nggak… minum teh dulu gitu? Om bodyguard mau teh, kopi apa susu?"Emily menoleh, tersenyum lebar. “No, thank you, Surti,” sahutnya ramah. “Aku sudah minum banyaaak sekali minuman malam ini. Es ini, es itu... dari manis, asem...” Ia tertawa kecil, menepuk perutnya sendiri.Julian hanya berdiri tenang di belakangnya, kembali memasang kacamata hitamnya.“Then..." lanjut Emily lagi, “kami harus berangkat tengah malam ini. Flight back to England.”Surti membeku
Last Updated : 2025-12-17 Read more