Tiga hari kemudian, di malam yang gelap tanpa bintang, sebuah sedan hitam tanpa pelat nomor memasuki Distrik Pelabuhan Kota Wada. Jalannya sempit, dipenuhi kontainer bekas dan gudang-gudang tua yang sudah tidak terpakai.Bau amis laut bercampur dengan aroma karat, sampah, dan sesuatu yang lebih busuk, menusuk hidung.Dr. Alexander Hartman duduk di kursi belakang dengan wajah tegang, jemarinya meremas kain celana. Di sampingnya, Dr. Marcus Wellington menatap keluar jendela dengan ekspresi yang sulit dibaca, matanya kosong.Di kursi penumpang depan, Dr. Ricardo Santos duduk dengan postur tegap, seperti seorang komandan yang sedang menuju medan perang, namun rahangnya mengeras.Mobil berhenti di depan sebuah bangunan kumuh tanpa tanda. Cat dindingnya sudah mengelupas, jendela-jendelanya tertutup papan kayu, dan pintu besinya berkarat di beberapa bagian, seolah tak pernah tersentuh.Ricardo turun duluan, diikuti oleh Alexander dan Marcus. Mereka melangkah masuk melalui pintu yang berderit
Huling Na-update : 2025-12-18 Magbasa pa