Tetesan darah yang mengalir di tubuhnya terus menetes ke tanah, pria 28 tahun itu terus berjalan tertatih mencari tempat yang aman untuk dia bersembunyi dari kejaran rombongan di belakangnya. Karena luka di bagian perut dan kepalanya cukup parah, pandangannya jadi sedikit buram hingga tubuhnya terjatuh ke tanah. Matanya masih bisa melihat area sekitar, pepohonan yang tinggi, udara yang dingin serta kicauan burung yang terus memekakkan telinga. Pria itu perlahan memejamkan matanya, tanah di dekat hidungnya terus beterbangan sesuai dengan deru napas si pria. “Sudahlah, jika memang ini akhir, aku terima.” Cukup lama dia tertidur, pria itu bangun di sebuah kamar yang begitu mewah dan sangat rapi, jelas pemilik kamar itu orang yang sangat kaya raya. “Kau sudah bangun? Ada baiknya kau istirahat dulu,” sapa seorang gadis yang kini duduk di tepi ranjang. “Di mana ini?” “Rumahku, tadi aku sedang berburu dengan ayahku dan melihat kau terkapar di tengah hutan, kau masih hidup
Last Updated : 2025-04-15 Read more