All Chapters of MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU : Chapter 21 - Chapter 30

Adrie tidak menyangka jika orang tuanya masih bersikap sama seperti 4 tahun yang lalu. Bahkan kini melakukan taktik kotor hanya untuk memancingnya kembali. Apa lagi yang mau mereka rencanakan? pikir Adrie.Suzy, adik perempuan Adrie yang masih duduk di bangku SMA juga ikut-ikutan berpihak pada orang tua mereka. Adrie segera mengubah tujuannya. Begitu dia ingin lari, panggilan dari sang ayah sudah lebih dulu menahan langkahnya. "Adriella, mau ke mana lagi kamu?" teriak Markus yang kini berdiri di teras rumah."Cepat pergi, Kak!" Ian berbisik pelan. "Jangan sampai ayah menahanmu di sini!"Daripada mendengarkan sang ayah, Adrie lebih mementingkan dirinya sendiri. Meninggalkan tas tangannya, dia segera berlari dengan cepat, meninggalkan Ian tanpa sepatah kata pun."Hei, mau ke mana kamu?" Sambil mengejar, Markus meneriaki Adrie. "Kembali ke sini, berhenti kamu!"Pada saat itu, Adriella berlari sangat kencang

Setelah mendengar keseluruhan cerita Samuel, Adrie kemudian memeluk lututnya dan menangis tersedu-sedu. "Aku bahkan tidak ingin melihat wajah pria bajingan itu lagi, bagaimana bisa dia berpikir bahwa aku akan merayu putranya?" "Aku percaya dengan apa yang kamu katakan," Samuel berkata. "Tapi bagi mereka yang memiliki power akan memiliki satu ketakutan tertentu." "Dan orang tuaku terlibat juga?" Adrie mulai paham dengan rencana ayah ibunya. "Itu sebabnya mereka memancingku agar kembali ke kota ini." "Aku dengar tuan Ashley masih sangat menginginkanmu, dan tidak lama lagi dia akan kembali ke negara ini. Keluarganya mungkin saja takut kalian bertemu, dan jika itu terjadi, kamu bisa membongkar kebiadaban keluarga mereka," Samuel menjelaskan lagi. Air mata yang mengalir di wajah Adrie semakin deras. Raut kesedihan di wajahnya terlukis jelas mengetahui rencana jahat keluarga Ashley yang bersekongkol dengan orang tuanya. "Mereka telah menghancurkan masa mudaku, apa mereka belum pua

"Aku sudah di bandara, tinggal menunggu beberapa menit lagi naik ke pesawat," kata Adrie dalam panggilan telepon. Hanley benar-benar mencemaskan Adrie. Jika perlu panggilan itu tidak usah diputus agar dia dapat mengetahui kondisi kekasihnya setiap waktu. [Hati-hati, apapun yang terjadi, selalu kasih kabar ke aku!] "Ok." [Sayang, sebenarnya ada satu hal yang ingin aku bicarakan, tapi tunggu kamu tiba saja.] "Hmmm ... baiklah." [Berjanji satu hal, Adrie, jangan pernah tinggalkan aku! Apapun yang terjadi, kamu harus tahu kalau aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin kehilanganmu.] "Kita bicarakan nanti ya!" Setelah Adrie memutus panggilan, dia segera menekan tombol pencarian daftar orang penting di ponselnya. Nama pertama adalah Anderson group yang membuatnya penasaran sejak tadi. Percakapan dengan Samuel telah menggantung karena dia harus menjawab pa

Di kediaman Paramitha, Adrie dan Hanley tengah duduk di meja makan. Setelah melewatkan sarapan tadi pagi, keduanya terlihat lahap menyantap makan siang sederhana.Jarum jam menunjukkan pukul 12 siang, Hanley dan Adrie memutuskan untuk berangkat ke kantor. Setelah berpamitan pada Paramitha, keduanya pun beralih pada si kecil Laila.Laila sedang bermain dengan boneka barunya. Ketika Paramitha menyodorkan nasi, mulutnya yang kecil langsung terbuka."Pintarnya anak mama," puji Adrie, lalu mengecup pipi Laila yang menggembung. "Mama berangkat kerja dulu ya, jangan nakal-nakal di rumah!" Setelah Adrie selesai, Hanley gantian mencium Laila. Bagaimana pun anak itu adalah keponakannya. Darah yang sama mengalir dalam tubuh mereka. Di kantor.Mery mondar-mandir di dalam ruangannya. Sesekali dia melihat ponsel di tangannya yang tak pernah berdering dan tak kunjung menerima pesan masuk dari Adriella. "Beraninya kamu, Adrie," geram

Heba juga sangat penasaran ingin mengetahui wanita yang telah berhasil membuat putranya jatuh cinta. Sosok wanita idaman Hanley harus sesuai dengan kriteria yang diinginkan keluarga. Mengingat Hanley adalah anak emas dalam keluarga Anderson, setiap sisi dari calon istri Hanley harus sempurna dan jelas asal-usulnya. "Ayo katakan, siapa calon menantuku itu!" desak Heba tak sabaran. "Apa aku mengenalnya juga?" Dia berharap wanita yang mereka bicarakan adalah salah satu dari wanita-wanita yang diatur untuk Hanley."Bibi tidak mengenalnya, dan aku yakin kalian tidak akan pernah mau mengenalnya setelah mengetahui keadaan wanita itu," ucap Mery dengan suara yang pelan. Seketika wajah semangat Heba berubah murung. "Kenapa begitu?" "Karena wanita itu memang tidak pantas untuk Hanley dan aku juga sudah mengingatkannya, tapi Hanley tidak mau mendengarkan aku," Mery mulai menggebu-gebu. Bercerita tentang Adrie, suaranya sedikit meninggi. "Ya