Dalam tidur yang tak lelap, Althea bermimpi. Ia berjalan seorang diri di tempat yang gelap dan sunyi. Kabut pekat menyelimuti sekelilingnya, menelan suara dan bayangan. Napasnya memburu, langkahnya gemetar. Suara-suara samar mulai terdengar—tawa lembut, panggilan hangat. Ia menoleh dan melihat siluet dua orang yang sangat ia kenal. Mama... Papa...Mereka berdiri tak jauh darinya, tersenyum penuh kehangatan. Althea mengangkat tangannya, hendak meraih mereka. Tapi saat ia melangkah maju, bayangan itu mulai menjauh. Ia berlari, memanggil, namun suara tak keluar dari mulutnya. Kedua orang tuanya berbalik dan... menghilang ditelan kabut.“Jangan tinggalkan aku…,” suaranya akhirnya pecah, lirih dan nyaris tak terdengar.Tiba-tiba, dari kejauhan, ada suara lain. Lebih rendah, berat, dan familiar.“Althea.”Ia menoleh. Di antara kabut, muncul sosok Rigel. Ia berdiri diam, dengan mata tajam namun tak menyimpan kehangatan. Althea mendekat, berlari, berharap ada sesuatu yang bisa ia genggam. Tap
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya