Belum sempat aku menjawab, ekspresi Hendri langsung berubah menjadi sangat emosional."Aku bisa menjelaskannya, dulu aku hanya menganggap Chelsia sebagai penyelamatku, aku tidak ada perasaan apapun terhadap dia, tidak ada apa-apa di antara kami.""Namun setelah kamu pergi... setelah kamu pergi barulah aku sadar, ternyata..."Suaranya terdengar seraknya dan isak, air mata mengalir di sudut matanya.Beberapa saat kemudian, dia baru menenangkan dirinya dan melanjutkan kata-katanya."Ternyata, malam tahun baru enam tahun yang lalu, orang yang menyelamatkanku adalah kamu, aku salah mengenali orang."Hendri menatapku dengan mata merah, matanya dipenuhi penyesalan, rasa bersalah, dan kekesalan, namun ada "harapan" juga yang tersembunyi di dalam matanya.Harapan bahwa setelah aku tahu kebenarannya, aku bisa memaafkannya, dan kami bisa kembali bersama.Sayangnya, dia salah.Ketika aku mengetahui bahwa orang yang dia sebut sebagai penyelamat itu adalah yang menyelamatkannya pada malam tahun baru
Baca selengkapnya