Short
Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal

Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal

By:  FaridaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
26Chapters
5views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Satu bulan sebelum aku menikah dengan pacar, dia malah ingin memiliki anak dengan cinta sejatinya. Aku tidak setuju, namun dia terus-menerus membicarakan hal itu. Hingga setengah bulan sebelum pernikahan, aku menerima hasil pemeriksaan kehamilan. Saat itulah aku tahu bahwa cinta sejatinya ternyata sudah hamil hampir sebulan. Ternyata, dia tidak pernah berniat untuk meminta persetujuanku. Pada saat ini juga, hubungan yang telah terjalin bertahun-tahun seakan lenyap begitu saja. Aku membatalkan pernikahan, menghapuskan semua kenangan, dan pada hari pernikahan, aku memasuki laboratorium riset tertutup. Sejak saat itu, aku tidak lagi memiliki hubungan dengan dia!

View More

Chapter 1

Bab 1

"Aku sudah menjelaskan ini berkali-kali padamu, Chelsia menderita kanker dan hanya memiliki waktu setahun lagi. Keinginan terbesarnya adalah memberi keluarganya seorang anak. Dulu dia menyelamatkan hidupku, sekarang aku harus membantu dia mewujudkan keinginan ini!"

Kalimat seperti ini, aku sudah mendengar ribuan kali dalam sebulan ini.

Saat pertama kali mendengar permintaan Hendri, aku langsung menolak tanpa ragu.

Namun dia tidak menyerah, hampir setiap hari terus mengangkat topik ini.

Sikap Hendri yang awalnya mencoba meminta persetujuanku, kini berubah menjadi berdebat dengan penuh percaya diri.

Seolah-olah aku yang menolak adalah orang yang salah besar.

Tetapi meskipun untuk membalas budi, apakah perlu membalas dengan melahirkan anak?

Namun setelah sebulan penuh pertengkaran, aku merasa lelah baik secara fisik maupun mental. Aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk meyakinkan Hendri mengubah pikirannya, aku hanya bisa menatap pria yang telah aku cintai selama lima tahun ini, dengan suara bergetar bertanya.

"Hendri, bulan depan kita akan menikah, tapi sekarang kamu malah ingin punya anak dengan wanita lain, lalu aku bagaimana? Kamu menganggap aku sebagai apa?"

Hendri pertama kali melihat aku dengan suasana hati yang begitu terpuruk, seolah-olah tubuhku diselimuti awan gelap.

Sikapnya menjadi lebih lembut.

"Nandia, aku tahu ini sangat sulit untuk diterima, tapi hanya aku yang bisa membantu Chelsia, aku tidak bisa membiarkan dia pergi dengan rasa penyesalan."

"Lagi pula, ini hanya inseminasi buatan, kami tidak akan melakukan apa-apa,"

"Kamu mencintaiku, jadi kamu pasti bisa mengerti, kan?"

Mendengar kata-kata ini, hatiku jatuh semakin dalam.

Aku sudah memahaminya, Hendri sudah membuat keputusan, apapun yang terjadi, dia pasti akan memiliki anak dengan Chelsia.

Sedangkan pandanganku, tidak ada artinya baginya.

Hendri masih ingin melanjutkan, namun dering telepon menghentikannya.

Dia melihat layar HP nya, lalu pergi ke balkon.

Aku menatap punggungnya, dan senyum pahit muncul di sudut bibirku.

Aku dan Hendri bisa dibilang adalah teman sejak kecil, kami berada di kelas yang sama sejak SD, bahkan di kuliah pun kami satu kampus.

Sejak kecil aku sudah suka padanya, selalu diam-diam mendampinginya, tetapi dia tidak pernah memberikan respon.

Hingga hampir lulus kuliah, akhirnya dia melihat usahaku dan setuju menjadi pacarku.

Seharusnya, setelah mengenal satu sama lain lebih dari dua puluh tahun dan menjadi pasangan, kami seharusnya menjadi orang yang paling saling percaya dan dekat.

Namun setelah lima tahun bersama, aku tidak pernah menyentuh HP Hendri, bahkan saat dia menerima telepon pun, dia selalu membelakangiku.

Aku ingat, suatu kali dia demam tinggi dan istirahat di kasur, namun HP nya terus-menerus berbunyi.

Aku khawatir akan membangunkannya, jadi aku berniat untuk mematikan suara HP nya.

Begitu jariku menyentuh HP itu, dia kebetulan membuka mata, langsung menanyaiku tanpa peduli dengan penjelasanku.

Apa pun yang aku katakan, dia tidak percaya.

Malam itu aku tidur sendirian di sofa sepanjang malam.

Aku hanya mengira itu adalah bagian dari kepribadiannya dan percaya bahwa suatu saat nanti aku pasti bisa masuk sepenuhnya ke dalam hatinya.

Namun, lima tahun telah berlalu, masih tidak ada perubahan.

Bahkan sekarang dia ingin memiliki anak dengan wanita lain, tanpa sedikit pun memikirkan perasaanku sebagai pacarnya.

Saat Hendri masuk, ekspresinya jelas menunjukkan kebahagiaan, dia langsung mengambil jaketnya dan berjalan keluar sambil mengenakannya.

"Aku ada urusan sebentar, kamu pikirkan lagi baik-baik."

Aku mendengar langkah kakinya yang terburu-buru, dan hatiku terasa sedih.

Orang yang membuatnya terburu-buru seperti itu, pasti hanya Chelsia.

Benar saja, tidak lama kemudian, Chelsia mengirim sebuah foto.

Setelah aku memperbesar dan melihat isi foto itu, rasanya tubuhku hampir tidak bisa berdiri.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
26 Chapters
Bab 1
"Aku sudah menjelaskan ini berkali-kali padamu, Chelsia menderita kanker dan hanya memiliki waktu setahun lagi. Keinginan terbesarnya adalah memberi keluarganya seorang anak. Dulu dia menyelamatkan hidupku, sekarang aku harus membantu dia mewujudkan keinginan ini!"Kalimat seperti ini, aku sudah mendengar ribuan kali dalam sebulan ini.Saat pertama kali mendengar permintaan Hendri, aku langsung menolak tanpa ragu.Namun dia tidak menyerah, hampir setiap hari terus mengangkat topik ini.Sikap Hendri yang awalnya mencoba meminta persetujuanku, kini berubah menjadi berdebat dengan penuh percaya diri.Seolah-olah aku yang menolak adalah orang yang salah besar.Tetapi meskipun untuk membalas budi, apakah perlu membalas dengan melahirkan anak?Namun setelah sebulan penuh pertengkaran, aku merasa lelah baik secara fisik maupun mental. Aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk meyakinkan Hendri mengubah pikirannya, aku hanya bisa menatap pria yang telah aku cintai selama lima tahun ini, dengan s
Read more
Bab 2
Ini adalah kertas pemeriksaan kehamilan, dan nama ibu hamil yang tertera di sana adalah Chelsia! Waktu kehamilan yang tercantum di kertas itu membuat kepalaku pusing. Tertulis dengan jelas di sana, kehamilannya sudah tiga minggu! Artinya, sebulan yang lalu, Hendri telah melakukan inseminasi buatan dengan Chelsia. Dari awal hingga akhir, dia tidak pernah berpikir untuk berdiskusi denganku dan meminta persetujuanku.Lalu, mengapa dalam sebulan ini Hendri terus-menerus bertanya padaku? Apakah dia hanya ingin merasa lebih tenang? Sebenarnya, dia menganggapku ini apa? Aku merasa semua tenagaku seakan diambil semua, tubuhku lemas dan jatuh terduduk di lantai. Hatiku terasa seperti dipegang erat oleh tangan besar, membuatku kesulitan bernafas. Tidak heran kalau tadi Hendri terlihat sangat bahagia, selesai menelepon dia langsung pergi dengan tergesa-gesa. Ternyata dia sudah tahu inseminasi buatan berhasil, Chelsia hamil. Mungkin sekarang dia sudah di rumah sakit merayakan bersama Che
Read more
Bab 3
Malam ini, Hendri tidak pulang, dan aku juga tidak menelepon untuk menanya ke mana dia pergi. Aku sudah melihatnya di status Chelsia. Setelah sore tadi mereka keluar dari rumah sakit, mereka langsung kembali ke rumah Chelsia dan memberi tahu keluarga tentang kehamilan Chelsia. Dalam foto tersebut, nenek Chelsia dengan ramah memegang tangan Hendri dan berbicara sesuatu padanya, sementara tangan Hendri yang satunya lagi memegang perut Chelsia dengan senyum yang lembut.Kami sudah bersama selama lima tahun, namun Hendri hanya pernah pergi ke rumahku sekali setelah dia setuju lamaranku. Padahal, jarak antara rumah kami tidak sampai setengah jam perjalanan dengan mobil, sebelum itu dia bahkan tidak pernah ke rumahku. Karena dia bilang tidak suka berada di sekitar orang tua dan merasa tidak nyaman. Bahkan saat itu, sikapnya hanya sekedar sopan, sangat berbeda dengan kelembutan yang dia tunjukkan kepada keluarga Chelsia di dalam foto.Aku menahan rasa pahit di mataku dan mematikan HP.K
Read more
Bab 4
"Besok jangan pergi foto prewed."Aku melihat kalender di meja, dan tanggal besok sudah kutandai dengan spidol merah "Foto Prewed". Meskipun aku tidak tahu mengapa Hendri membatalkannya, namun aku sudah tidak berniat melanjutkan pernikahan ini, tanpa dia mengatakan itu, aku pasti akan mencari alasan untuk membatalkannya. Sekarang, dia yang duluan mengajukan, malah membantuku.Aku mengangguk pelan."Baik, aku akan menelepon fotografer untuk membatalkannya."Begitu kata-kataku keluar, Hendri terkejut. Dia tidak menyangka aku akan menyetujuinya begitu cepat. Dia kira aku akan bertanya alasan di baliknya, mengingat semua rencana terkait pernikahan ini sudah aku persiapkan dengan teliti. Bahkan fotografer untuk foto prewed ini, aku bayar lebih mahal untuk bisa memotret di luar jadwalnya, hanya untuk mendapatkan foto yang sempurna.Tapi dia tidak menyangka aku akan menyetujui dengan begitu tenang.Hendri memandangku dengan ekspresi yang rumit."Tidak usah dibatalkan.""Chelsia bilang dia
Read more
Bab 5
Selama seminggu berturut-turut, Hendri tidak kembali. Namun, aku selalu bisa mengetahui apa yang dia lakukan, karena ada Chelsia yang selalu memposting di media sosial, jadi sulit untuk tidak tahu.Mereka berdua pergi ke pemandian air panas, melihat laut, berfoto dengan latar belakang matahari terbit... Di media sosial, aku kembali melihat sisi Hendri yang berbeda. Ternyata, dia juga bisa berperilaku seperti pria biasa yang sedang jatuh cinta. Hanya saja, dia tidak bisa melakukannya di hadapanku.Aku tidak terlalu memperhatikan ke mana mereka pergi atau apa yang mereka lakukan setiap hari. Setiap kalinya aku hanya melirik sejenak, lalu menggeserkan layar.Beberapa hari ini, aku juga tidak diam. Rumah ini terlalu banyak barang, jadi aku membersihkan dan merapikan selama beberapa hari baru tertata rapi. Aku juga sempat kembali ke rumah orang tuaku untuk memberi tahu Ayah dan Ibu bahwa aku akan segera ke laboratorium dan dalam jangka waktu yang lama baru bisa berhubungan dengan dunia
Read more
Bab 6
Hari kelima dari hitung mundur, aku mengajukan pengunduran diri dari sekolah.Dulu, demi bersama Hendri, aku menolak tawaran dosen untuk melanjutkan penelitian di laboratorium dan memilih untuk tinggal di Kota R dan menjadi pengajar di sekolah.Rekan-rekan kerja terkejut saat aku mengajukan pengunduran diri."Kenapa kamu mengundurkan diri, Bu Nandia?""Beberapa hari yang lalu kamu bahkan memberi kami permen pernikahan, jadi kamu akan menjadi ibu rumah tangga? Pak Hendri benar-benar beruntung."Beberapa rekan bercanda.Aku tersenyum sambil membawa barang-barangku."Bukan, pernikahan dibatalkan."Begitu aku membuka pintu rumah, aku melihat Hendri dan Chelsia duduk di sofa setelah satu minggu tidak bertemu.Hendri melihat barang-barang yang aku bawa dan bertanya,"Kamu bawa barang-barang itu untuk apa?"Aku segera mencari alasan."Ini barang-barang yang tidak terpakai, jadi aku bawa pulang."Hendri mengangguk dan memandang sekeliling ruangan dengan sedikit kebingungan."Aku baru saja semi
Read more
Bab 7
Hendri baru saja mengantar Chelsia ke mobil dan mendengar beberapa kata terakhir.Aku sadar dia tidak mendengar kata-kata sebelumnya, jadi aku mencari alasan lainnya."Temanku akan pergi dalam waktu dekat ini."Hendri mengangguk dan tidak bertanya lebih lanjut.Pada hari keempat terakhir, Hendri membawa pulang foto prewed dia dan Chelsia.Satu tangannya memegang HP sambil video call dengan Chelsia, dan satunya lagi memegang bingkai foto mengarahkan ke aku, ekspresinya penuh kelembutan."Chelsia, foto prewed kita sudah jadi, waktu aku ambil, stafnya bilang hasil foto kita sangat bagus."Saat dia mengatakan itu, aku kebetulan keluar untuk mengambil air.Hendri terlihat canggung sejenak, dia menatapku dan ingin mengatakan sesuatu.Aku melirik foto itu sejenak dan memberikan komentar dengan serius: "Memang terlihat bagus."Aku dulu membayar mahal untuk menyewa fotografer ini karena ingin mengambil momen kami yang paling penuh cinta.Aku berpikir, saat melihat hasil fotonya nanti, aku pasti
Read more
Bab 8
Mendengar tuduhan membabi butanya, aku tidak bisa menahan dan ketawa kesal."Minta maaf? Coba kamu periksa rekaman CCTV, lihat apakah aku perlu minta maaf!"Aku tidak menyangka Hendri bahkan tidak memeriksa rekaman, langsung yakin akulah yang mendorong Chelsia."Chelsia itu seorang pasien, dan juga sedang hamil, mana mungkin dia sengaja menyakiti dirinya sendiri?"Sekilas kepanikan muncul di mata Chelsia."Sudahlah Hendri, wajar kalau Kak Nandia marah dan bersikap seperti ini padaku, ayo kita pergi."Tapi Hendri tetap bersikeras."Tidak! Dia harus minta maaf padamu hari ini juga!"Aku pun tidak mengalah.Sesuatu yang tidak kulakukan, tidak akan kuakui.Chelsia mulai khawatir kalau terus begini Hendri benar-benar akan memeriksa CCTV dan kebenarannya akan terbongkar, lalu dia memegangi perutnya dan mengeluh tidak enak badan.Wajah Hendri yang semula marah langsung berubah jadi panik, dia segera menggendong Chelsia pergi mencari dokter.Aku menatap punggung mereka yang menjauh, rasa pahit
Read more
Bab 9
Di sini, Hendri baru meninggalkan rumah sakit setelah memastikan kondisi Chelsia stabil.Di jalan, dia mengirim pesan kepada Nandia, menanyakan apakah persiapan pernikahan sudah selesai, karena dia sedang dalam perjalanan menuju hotel.Namun, sampai dia naik mobil, dia belum juga menerima balasan dari Nandia.Dia membuka HP nya dan ingin mengirim pesan lagi, tapi baru menyadari bahwa pesan terakhir mereka sudah setengah bulan yang lalu.Hendri melihat ke atas obrolan mereka, layarnya hampir penuh dengan pesan dari Nandia.Kadang dia bertanya mau makan apa hari ini, kadang dia meminta pendapat tentang persiapan pernikahan.Namun, balasan Hendri selalu singkat dan datar, "Terserah", "Apa saja", "Terserah kamu".Tapi Nandia tidak pernah terpengaruh, tetap mengiriminya pesan setiap hari.Namun, dalam setengah bulan terakhir, mereka benar-benar tidak ada komunikasi.Perasaan aneh perlahan muncul di hati Hendri.Kenapa Nandia tidak menghubunginya sama sekali selama ini?Saat memikirkannya, e
Read more
Bab 10
Hendri mundur satu langkah, menggelengkan kepala dengan tidak percaya.Bagaimana mungkin dibatalkan?Dua bulan lalu, saat dia menerima lamaran Nandia, dia bisa jelas melihat kebahagiaan di wajahnya, senyum itu sama sekali tidak bisa disembunyikan.Bagaimana mungkin dia membatalkan pernikahan?Teman-teman dan keluarga di sekitarnya pun tampak kebingungan.Mereka tidak mungkin salah tanggal, kenapa tiba-tiba dikatakan bahwa pernikahannya dibatalkan?Ibunya Hendri, setelah berkali-kali memastikan kepada staf hotel bahwa memang Nandia yang membatalkan pernikahan, menahan amarah di dadanya dan menarik Hendri ke samping."Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah tanggal pernikahan ini sudah dipastikan sejak lama? Hari ini dia tidak datang, bahkan membatalkan pernikahan. Apa maksudnya ini?!"Melihat ekspresi putranya yang juga jelas-jelas baru tahu soal pembatalan ini, amarah sang ibu pun semakin menjadi.Dia tahu Nandia dan anaknya sudah saling kenal selama dua puluh tahun, dan dia pun bisa mel
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status