Naomi memeluk erat Sebastian tanpa memperdulikan sekitar. "Teganya kau, Sebastian." Naomi merajuk. "aku menunggu kabarmu berhari-hari. " Sebastian membiarkan pelukan wanita itu beberapa saat, kemudian ia melepaskan kedua tangan Naomi yang mendekapnya erat. "Aku sibuk. Ada perjalanan bisnis ke luar negeri. " "Setidaknya kau bisa membalas pesanku. Aku merindukanmu, Sebastian." Naomi menatap Sebastian penuh damba. "Aku tidak sempat." Bibir Naomi terbuka hendak memprotes, tapi ia mengurungkan niat. Sebastian pria yang tidak suka dikonfrontasi dengan hal-hal semacam ini. Naomi memilih untuk meredam emosinya, ia memaksakan senyum. "Bisakah kita bertemu besok di apartemenmu?" tanyanya manja. "Tidak bisa." Naomi merengut kesal. "Sayang.. " "Aku bersama istriku sekarang," ucap Sebastian dingin. Naomi reflek melihat sekitar. Suasana butik tampak sepi malam ini. "Apakah dia sedang di kamar ganti?" "Ya, dia sedang mencoba beberapa pakaian." Naomi merasa iri seketika. D
Terakhir Diperbarui : 2025-05-08 Baca selengkapnya