“Ya ampun, Onix!” Golda berpura-pura terkesiap dengan apa yang dilakukan Onix ke dress Elena. Elena terdiam sejenak, merasakan cairan dingin meresap ke kain bajunya. Matanya menyipit, namun dia tidak menunjukkan raut wajah marah. Golda berpura-pura membantu dengan meraih tisu. “Maafkan Onix, dia kadang ceroboh. Biar aku bantu bersihkan bajumu.” Namun, bukan bantuan yang diterima Elena. Golda justru menyeka dengan kasar, seolah membuat noda itu semakin meluas. “Sudah, Kak. Sudah biar aku saja!” ujar Elena tegas, mengambil tisu dari tangan Golda. Dia mengusap noda itu sendiri, tetap mempertahankan ketenangannya. Golda mengangkat bahu. “Ah, kamu terlalu kaku. Harusnya lebih santai. Bukankah katanya mau menikmati kebebasan?” Elena tidak membalas. Sebaliknya, dia berdiri, memutuskan untuk pergi dari taman itu. Namun, baru saja beberapa langkah, Onix sengaja mengulurkan kakinya, membuat Elena tersandung. Elena kehilangan keseimbangan, tapi dengan cekatan dia menahan tubuhnya a
Last Updated : 2025-05-18 Read more