Siang itu, Ruby kembali mengunjungi dapur belakang bersama Alma, pelayan pribadinya. Dia membawa puding markisa dan teh chamomile yang dia susun sendiri di nampan kecil.“Aku bawa puding untuk kalian. Pasti hari ini kalian sibuk sekali dan lelah,” ucap Ruby sambil meletakkan nampan di atas meja. Para pelayan terkejut, namun senyum mereka segera merekah. Kehadiran Ruby di tengah-tengah mereka selama dua hari ini tidak pernah terasa mengintimidasi. Dia tidak bersikap seperti majikan, melainkan seperti teman.“Wah, terima kasih sekali, Nona Ruby!” Lisa, tangan kanan Mira di dapur segera menerima nampan dari Ruby dan Alma.Namun, tanpa mereka sadari, dari balik koridor samping, seseorang mengamati dengan saksama. Nastiti, pelayan pribadi Golda, memicingkan mata melihat Ruby tertawa dan bercakap santai dengan para pelayan.Dia segera berbalik dan berjalan cepat menuju kamar Golda di lantai atas.“Nona! Nona! Ini aneh!” seru Nastiti sambil mengetuk pintu kamar majikannya.Golda sedang men
Last Updated : 2025-05-20 Read more