Akhirnya, aku mengikuti James kembali ke vila yang sudah sangat aku kenal.Ibu dan ayah tiriku tampak sedang duduk di sofa bersama dengan James. Mereka tampak seperti sedang melakukan persidangan. Aku pikir suasananya akan sangat canggung, tetapi kenyataannya, wajah ayah tiriku dipenuhi dengan senyuman. Ibuku juga tertawa sambil menangis di saat yang bersamaan."Dasar kamu ini anak bodoh," ujar ibuku.Aku melemparkan diri ke pelukan ibuku, sementara hidungku terasa perih, hampir saja aku menangis. Ini seharusnya menjadi momen yang mengharukan, tetapi sayangnya pergelangan tanganku masih tidak bisa digerakkan.Aku menatap dengan marah, lalu berkata, "James, sudah cukup.""Nggak cukup, aku bahkan ingin mengikatmu dengan rantai." James menggenggam pergelangan tanganku dengan erat, matanya tidak berkedip ketika menatapku. "Candice, kamu suka sekali kabur."Aku berujar, "Seharusnya aku memang nggak berada di sini sejak awal. Untungnya, ibuku bisa menikah dengan Paman ....""Anak bodoh, apa
Read more